Indikator Asam Basa Alam dan Buatan

Media kartu selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat menampilkan obyek yang terlalu kompleks serta ukurannya terlalu kecil untuk ditampilkan secara klasikal Ummah, 2010. Media kartu dalam penelitian ini berupa kartu yang berisi soal dan kartu materi yang akan digunakan melalaui permainan chemopolly.

2.3 Indikator Asam Basa Alam dan Buatan

Indikator asam basa pada dasarnya adalah zat kimia yang mampu berubah warna atau tetap dalam suasana larutan yang bersifat asam, basa, atau netral. Ada dua macam indikator asam basa yang sering digunakan untuk kegiatan praktikum siswa di laboratorium, yaitu indikator buatan dan indikator alam. Dalam kegiatan praktikum, indikator buatan yang sering digunakan dalam bentuk kertas, misalnya lakmus merah, lakmus biru, dan indikator universal. Indikator buatan dalam bentuk larutan, misalnya larutan fenolptalein, larutan metil merah, larutan metil biru, dsb. Sedangkan indikator alam yang digunakan dalam bentuk larutan misalnya daun mahkota bunga kembang sepatu, bougenvil, mawar dan lain-lain, serta kunyit. Indikator asam basa, baik yang buatan atau yang alam dapat memberikan perubahan warna yang khas jika digunakan untuk menguji larutan yang bersifat asam, basa atau netral, sebagai contoh dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2. Tabel 2.1. Perubahan warna indikator pada kertas lakmus Larutan yang diuji Lakmus merah Lakmus biru Warna awal Warna akhir Warna awal Warna akhir Asam Merah Merah Biru merah Basa Merah Biru Biru Biru Netral Merah merah Biru Biru Trayek perubahan warna dari beberapa indikator buatan dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Trayek perubahan warna dari beberapa indikator Indikator Trayek Perubahan Warna Perubahan Warna Lakmus 5,5-8,0 Merah-biru Metil jingga 2,9-4,0 Merah-kuning Metil merah 4,2-6,3 Merah-kuning Bromtimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru Fenolftalin 8,3-10,0 Tidak berwarna-merah Sudarmo, 2013 Indikator alami contohnya adalah: a. Kunyit Kunyit dalam masyarakat biasa digunakan sebagai jamu tradisional yang biasa dijual oleh penjual jamu gendong. Kunyit memiliki beberapa manfaat anatara lain adalah untuk obat gatal, kesemutan, gusi bengkak, luka, sesak napas, sakit perut, bisul, kudis, encok, sakit kuning, memperbaiki pencernaan, antidiare, serta sebaga penawar racun. Selain itu kunyit juga mengandung antioksidan yang cukup tinggi Maizura et al., 2011. Amanda Mistry 2011 menyatakan bahwa kunyit juga dapat berpotensi menurunkan resiko kanker. Ektrak kunyit dalam larutan asam akan berwarna kuning dan dalam larutan basa akan berwarna merah bata. b. Wortel Wortel merupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat, biasanya wortel diolah menjadi sayur atau jus. Wortel sangat kaya akan serat,antioksidan, dan mineral. Karakteristik dan warna orange terang pada wortel berasal dari betakaroten, yang akan berubah menjadi vitamin A dalam tubuh kita. Wortel memiliki kandungan vitami A dan vitamin C yang sangat tinggi, termasuk juga kandungan sodiumnya. Wortel sangat bagus untuk kesehatan mata, dapat mencegah kanker, dapat menurunkan kolesterol dan dapat mencegah sembelit Kaur Sharma, 2013. Ekstrak wortel dalam larutan asam akan berwarna merah dan dalam larutan basa akan berwarna coklat. c. Bunga Sepatu atau Kembang sepatu Bunga sepatu dikenal orang jawa sebagai bunga worawari, sedangkan orang sunda mengenalnya dengan nama wera. Selain ditanam di halaman sebagai tanaman hias, bunga sepatu juga sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah akar, bunga dan daunnya. Bagian bunganya mengandung hibisetin, sedangkan akar dan daunnya mengandung kalsium oksalat, peroksida, lemak dan protein. Beberapa penyakit yang bisa diobati dengan bunga sepatu antara lain batuk, sariawan, gondok, bronkhitis, sakit kepala dan gonorhoe Kumar Singh, 2012. Ekstrak bunga sepatu suasana dalam asam akan berwarna merah dan dalam suasana basa akan berwarna coklat. d. Kayu Secang Batang pohon secang telah lama dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai bahan untuk membuat minuman yang disebut wedang secang. Wedang secang memiliki khasiat yang menyehatkan dan dianggap sebagai minuman keraton Miksusanti et al., 2011. Selain itu kayu secang juga banyak digunakan sebagai bahan pengecat dan sebagai cuka kayu Prasertsit et al., 2011. Kandungan yang terdapat dalam batang pohon secang antara lain penghenti pendarahan, pembersih darah, penawar racun, dan obat antiseptik. Karena tanaman ini mengandung senyawa anti bakteri dan bersifat anti koagulasi atau anti penggumpalan, maka secang dapat digumakan sebagai obat diare, batuk dan dapat menyembuhkan luka Miksusanti et al., 2011. Ektrak kayu secang dalam suasana asam akan berwarna kuning dan dalam suasana basa akan berwarna merah. e. Kubis Ungu Kubis dengan warna ungu memiliki efek antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan kulit dan tubuh. Selain kaya vitamin C dan K, kubis ungu juga memiliki konsentrasi tinggi anthocyanin polyphenols, zat yang berperan mencipta warna ungu pada sayur tersebut. Zat ini tudak hanya memiliki efek antioksidan yang cukup baik, tapi juga terlibat dalam proses antiperadangan. Sejumlah studi membuktikan bahwa kandungan anthocyanin polyphenols membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa tipe kanker Maftuhah, 2013. Ekstrak dari kubis ungu jika dalam suasana asam akan berwarna merah dan dalam suasana basa akan berwarna hijau.

2.4 Hasil Belajar dan Penilaiannya