Pembelajaran IPS dalam KTSP Evaluasi Pembelajaran IPS di SD

2.1.9.3 Pembelajaran IPS dalam KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan, dan kebutuhan masing-masing. Dalam struktur KTSP SD memuat 8 mata pelajaran ditambah muatan lokal,.Kurikulum IPS dalam KTSP cukup sederhana, Karen ahanya menekankan pada keter-capaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dipersyaratkan.Hal ini memberikan peluang pada guru sebagai pendamping kurikulum untuk berkreasi dalam pembelajaran IPS yang aktif, kreatif, efektif dan professional. Materi pelajaran IPS SD merupakan keterpaduan antara materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.Pelajaran IPS SD pada kelas I-III dilaksanakan me-lalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas IV-VI dilaksanakan melalui pen-dekatan pelajaran. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan masyarakat. Dengan pende-katan tersebut diharapkan anak akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Pengorganisasian kurikulum IPS SD lebih baik menggunakan pendekatan fusi integrated. IPS sebagai materi pelajaran tidak menekankan disiplin.Karena tingkat SD, kemampuan berpikir abstrak masih sulit dikembangkan danlebih banyak bersifat konkret.

2.1.9.4 Evaluasi Pembelajaran IPS di SD

Evaluasi merupakan proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan seba-gai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa dari tujuan yang dicapai, desa-in, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertang-gungjawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena Widoyoko, 2012:3. Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, penguku-ran, dan penilaian. Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu mengum-pulkan informasi karakteristik suatu objek.Objek bisa berupa kemampuan siswa, sikap, minat, maupun motivasi.Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu.Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi. Pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu yang dapat berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Teknik penilaian yang dapat dipergunakan dalam penilaian antara lain: tes tertulis, observasi, tes kinerja, penilaian portofolio, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Berdasarkan penilaian hasil pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP terdapat prinsip-prinsip yang mendasar penilaian hasil pembe- lajaran siswa di sekolah yaitu: a. sahih validity, dimaksudkan ketepatan alat ukur penilaian berdasarkan data yang mencerminkan kemampuanketerampilan yang sesungguhnya; b. objektif objective, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, dan tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; c. adil fair, berarti penilaian tidak memihak, tidak menguntungkan atau merugikan salah satu pihak; d. terpadu integrated berarti penilaian yang dilakukan oleh evaluator merupakan bagian yang tak terpisahkan; e. terbuka disclosure, berarti pendekatan, metode, prosedur penilaian, kriteria peni-laian, dan pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian sebenarnya, serta dapat diketahui oleh pihak lain yang berkepentingan; f. menyeluruh comprehensive dan berkesinambungan continuity, mencakup semua aspek kompetensi kognitif, afektif, psikomotorik; g. sistematis systematis, berarti dilakukan secara berancana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah; h. beracuan Kriteria criterion referenced test, berarti didasarkan pada ukuran pen-capaian kompetensi yang ditetapkan secara ideal, untuk dapat dicapai; i. akuntabel accountability, berarti penilaian diselenggarakan dapat dipertang- gungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur maupun hasilnya; Berdasarkan pengertian dan evaluasi pembelajaran IPS di SD yang telah dibahas tidak lepas dari model pembelajaran yang dipilih karena antar komponen pembelajaran saling terkait.

2.1.11 Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENERAPAN MODEL TERPADU TIME TOKEN ARENDS DAN STAD BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS V SDN TAMBAKAJI 02 SEMARANG

0 31 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

0 24 337

PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBASIS MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

0 16 244