Respon Siswa Respon Guru

Berdasarkan Tabel 4.16 dijelaskan kecenderungan siswa pada awal pembelajaran masih belum terbiasa dengan aktivitas keterampilan berpikir kritis namun setelah tiga kali pertemuan ada kemajuan. Hal ini ditunjukkan dari proporsi yang meningkat.

4.6 Kepraktisan Produk

Salah satu indikator keberhasilan pengembangan instrumen adalah dengan melihat respon positif dari responden.

4.6.1 Respon Siswa

Respon siswa dilihat dengan menggunakan angket yang disebarkan setelah akhir penelitian. Data dapat ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4.17 Respon siswa terhadap Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kategori Banyak Siswa Proporsi Sangat Tinggi 2 2 40 Tinggi 27 27 40 Cukup 9 9 40 Rendah 2 2 40 Hasil dari respon siswa pada kelas implementasi menunjukkan bahwa respon siswa tinggi, terbukti dari 40 siswa 27 siswa memberikan respon tinggi, 2 siswa memberikan respon sangat tinggi, sisanya cukup dan rendah. Hal tersebut menunjukkan respon yang positif dari siswa tentang penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa instrumen keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan dinilai praktis. Data respon siswa dapat dilihat pada Lampiran 9 Bagian 14 Halaman 209.

4.6.2 Respon Guru

Respon guru ini diberikan untuk pengembangan instrumen keterampilan berpikir kritis siswa. Sebelum merespon guru diminta untuk mengkaji instrumen yang dikembangkan setelah itu diberikan angket responden. Hasil respon guru terhadap instrumen keterampilan berpikir kritis siswa dijelaskan pada Tabel 4.18 Tabel 4.18 Respon Guru Butir Pertanyaan Respon Guru Ya Tidak 1 100 2 100 3 50 50 4 50 50 5 100 6 100 7 100 8 100 9 100 10 Rata1rata 50 85 50 15 Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui rata1rata respon guru terhadap penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis adalah sebesar 85, dengan demikian disimpulkan instrumen dinyatakan praktis. Hasil respon guru terhadap penggunaan instrumen keterampilan berpikir kritis didapatkan respon yang tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa menurut guru kimia SMA Negeri 1 Ambarawa instrumen keterampilan berpikir kritis praktis untuk digunakan karena sesuai dengan kurikulum dan standar kelulusan sekolah. Beberapa guru ada yang berkeinginan belajar untuk menyusun instrumen tersebut dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran.

4.7 Pembahasan Produk Akhir