Kerangka Berfikir Objek Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

2.7 Kerangka Berfikir

Penggambaran alur pemikiran dalam penelitian pengembangan instrumen penilaian keterampilan berfikir kritis ini dijelaskan melalui Gambar 2.1 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengembangan Instrumen Penilaian Perumusan desain instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis Implementasi desain instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis di SMA Negeri 1 Ambarawa Analisis instrumen penilaian konvensional pada materi asam basa Analisis kesulitan guru dalam menyusun instrumen penilaian berpikir kritis Analisis tujuan pendidikan nasional dan orientasi pendidikan modern Analisis kondisi sekolah, seperti lokasi, sarana dan prasarana Analisis kondisi pembelajaran seperti penggunaan media, bahan ajar dan metode pembelajaran Perumusan masalah tentang pengembangan instrumen penilaian Revisi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis Validasi pakar, ujicoba terbatas dan revisi desain instrumen penilaian Instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang disempurnakan dan teruji Validasi pakar, ujicoba skala luas dan revisi desain instrumen penilaian 26

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dimulai dengan studi pendahuluan yang terbagi menjadi studi literatur dan studi lapangan, dilanjutkan dengan penyusunan pengembangan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dan uji coba instrumen. Berikut penjelasan desain penelitian yang akan dilakukan:

3.1.1 Pendefinisian

Pendefinisian dengan melakukan studi pendahuluan, terbagi menjadi dua yaitu studi lapangan dan studi literatur. Pada studi lapangan dilakukan analisis tentang kondisi sekolah, jenis penilaian yang biasa dilakukan di SMA Negeri 1 Ambarawa dan proses pembelajaran kimia. Data dari studi lapangan dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumentasi dan observasi. Data tentang kondisi sekolah tepatnya sarana dan prasarana sekolah dikumpulkan untuk menjadi dasar penggunaan SMA Negeri 1 Ambarawa menjadi tempat penelitian dan data instrumen baku sekolah dan proses pembelajaran kimia yang konvensional digunakan untuk menjadi data awal kebutuhan pengembangan. Studi literatur artinya kajian teoritis, dilakukan analisis pada instrumen penilaian baku di sekolah dengan keterampilan berpikir yang digunakan, kajian hakikat kimia, kajian tuntutan pendidikan, tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kajian penelitian terdahulu yang terkait dan relevan.

3.1.2 Desain

Desain meliputi perencanaan dan penyusunan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis, menggunakan indikator menurut Ennis 1985. Setelah itu, diuji validasi isi dengan judgement validasi oleh pakar pendidikan, penilaian, dan kimia.

3.1.3 Pengembangan

Pengembangan meliputi uji coba instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dilakukan dengan dua tahap yaitu uji coba skala terbatas dengan uji coba skala luas. Uji coba skala terbatas dilakukan pada 9 anggota ekstrakurikuler olimpiade kimia SMA Negeri 1 Ambarawa pada bulan Januari. Uji coba skala luas dilakukan pada 40 siswa kelas XI IPA 4.

3.1.4 Implementasi

Desain ini dilakukan pada kelas XI IPA 3. Revisi merupakan perbaikan penggunaan bahasa pada instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis yang merupakan hasil uji coba skala luas. Gambar 3.1 Desain Pengembangan Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Desaian awal instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis MASALAH Hasil kajian pustaka dan studi lapangan PERENCANA1 AN DAN PENYUSU1 NAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPI1 LAN BERPIKIR KRITIS UJI COBA DESAIN AWAL SKALA LUAS a. Implementasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dari uji coba terbatas di SMA Negeri 1 Ambarawa b. Evaluasi dan revisi instrumen penilaian STUDI PENDAHULUAN STUDI LAPANGAN a. Menganalisis instrumen penilaian kimia konvensional di SMAN 1 Ambarawa b. Mengkaji sarana prasarana sekolah, dan proses pembelajaran STUDI LITERATUR a. Tujuan pendidikan nasional b. Teori tentang berpikir kritis c. Penelitian terdahulu yang terkait DESAIN AWAL a. Mengidentifikasi penilaian konvensional dari materi asam basa b. Mengkaji materi asam basa c. Menentukan jenis penilaian dan indikator keterampilan berpikir kritis d. Mengembangkan instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis VALIDASI DESAIN Validasi desain ke pakar penelitian pendidikan, keterampilan berpikir kritis, dan kimia SKALA TERBATAS a. Implementasi instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis dari validasi pakar di SMA Negeri 1 Ambarawa b. Evaluasi dan revisi instrumen penilaian Desain instrumen yang telah diuji coba Revisi PENDEFINI9 SIAN DESAIN PENGEMBA9 NGAN IMPLEMENTASI Publikasi Model Produk

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa1siswi kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 SMA Negeri 1 Ambarawa, tahun akademik 20132014. Alasan penulis memilih SMA Negeri 1 Ambarawa sebagai objek penelitian adalah untuk kemajuan berpikir tingkat tinggi bagi siswa siswinya, karena sebagaimana yang dipaparkan pada latar belakang penelitian adalah produk ini ditujukan bagi siswa kelas XI SMA yang sudah mempelajari materi asam basa. Yang mana siswa siswi SMA merupakan pembelajar yang tepat untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ambarawa. Waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan terhitung sejak bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014. Dalam waktu tersebut sudah mencakup penelitian dari tahap awal penelitian yaitu konsep pembuatan produk sampai dengan tahap akhir penelitian yaitu penulisan laporan. Konsep rancangan dan produk serta penulisan laporan dilaksanakan dari bulan November sampai dengan bulan Maret 2014. Uji coba skala kecil, uji coba skala besar, dan implementasi produk beserta angket yang berupa kuesioner dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014.

3.4 Pengambilan Data