Sifat Asam dan Basa Kekuatan Asam dan basa Konsep pH

Berdasarkan reaksi tersebut, NH 3 bertindak sebagai basa dan NH 4 + bertindak sebagai asam. Perhatikan reaksi antara NH 3 dan BF 3 berikut ini. Pada reaksi antara NH 3 dan BF 3, BF 3 bertindak sebagai asam, sedangkan NH 3 bertindak sebagai basa. Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan elektron dari satu atom yang berikatan. Contohnya pada pembentukan ion kompleks, antara ion logam transisi penerima pasangan elektron dan ion nonlogam pemberi pasangan elektron. Perhatikan reaksi berikut ini. Fe 3+ + 6CN 1 → [FeCN 6 ] 31 Ion Fe 3+ memiliki orbital kosong yang menerima pasangan elektron dari ion CN 1 . Jadi, ion Fe 3+ bertindak sebagai asam, sedangkan ion CN 1 sebagai basa.

2.6.2 Sifat Asam dan Basa

Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator dapat berasal dari bahan alami dan berupa buatan indikator sintesis. Indikator asam basa alami dapat dijumpai pada berbagai tumbuhan diantaranya adalah bunga hydrangea, bunga mawar, kol merah, daun teh air teh, dan spesies lumut kerak lichen. Spesies lumut kerak yang berbentuk kertas dan larutan dinamakan lakmus. Bentuk kertas lebih banyak digunakan karena sukar teroksidasi, tahan lama, dan memberikan perubahan warna yang cukup jelas. Tabel 2.1 Perubahan Kertas Lakmus Kertas Lakmus Kertas lakmus merah Kertas lakmus biru Asam Tidak berubah merah Merah Basa Biru Tidak berubah biru

2.6.3 Kekuatan Asam dan basa

Kekuatan asam basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya, yakni tetapan ionisasi asam Ka dan tetapan ionisasi basa Kb. Kekuatan asam basa ini ditentukan oleh banyak sedikitnya ion H + dan OH 1 yang dilepaskan tergantung nilai derajat ionisasidisosiasi α. HA aq ⇄ H + aq + A 1 aq Tetapan ionisasi asam Ka dirumuskan sebagai berikut: Ka = Untuk asam kuat α =1, hampir semua asam terurai menjadi ion1ionnya. Dengan demikian, nilai Ka sangat besar. Baq + H 2 Ol ⇄ BH + aq + OH 1 aq Tetapan ionisasi basa Kb dapat dirumuskan sebagai berikut: Kb = Untuk basa kuat dengan α = 1, hampir semua basa terurai menjadi ion1ionnya. Dengan demikian, nilai Kb sangat besar.

2.6.4 Konsep pH

Pada tahun 1909 ahli kimia bernama S. P. L. Sorenson mengusulkan suatu konsep pH yang menyatakan derajat keasaman larutan sebagai fungsi konsentrasi ion H untuk mempraktiskan penulisannya dengan rumus: pH = 1 log [ H ] Kw = [ H ] OH [ H ] OH = 1,0 × 10 pKw = pH + pOH pH + pOH = 14 Tabel 2.2 Nilai Derajat Keasaman Jenis Larutan Konsentrasi ion H + Derajat keasaman, pH Larutan asam [ H ] 1,0 × 10 M pH 7 Larutan netral [ H ]= 1,0 × 10 M pH = 7 Larutan basa [ H ] 1,0 × 10 M pH 7 Indikator adalah zat1zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan netral. Suatu senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat diketahui dengan menggunakan indikator universal berupa kertas lakmus dan larutan, pH meter, serta larutan indikator. Tabel 2.3 Trayek Perubahan Warna dari Berbagai Indikator Indikator Trayek perubahan warna Perubahan Warna Metil hijau 0,2 – 1,8 Kuning – Biru Timol hijau 1,2 – 2,8 Kuning – Biru Metil jingga 3,2 – 4,4 Merah – Kuning Metil merah 4,0 – 5,8 Tidak berwarna – Merah Metil ungu 4,8 – 5,4 Ungu – Hijau Bromkresol ungu 5,2 – 6,8 Kuning – Ungu Bromotimol biru 6,0 – 7,6 Kuning – Biru Lakmus 4,7 – 8,3 Merah – Biru Kresol merah 7,0 – 8,8 Kuning – Merah Timol biru 8,0 – 9,6 Kuning – Biru Fenolftalein 8,2 1 10,0 Tidak berwarna – Merah jambu Timolftalein 9,4 – 10,6 Tidak berwarna – Biru Alizarin kuning R 10,3 – 12,0 Kuning – Merah Klayton kuning 12,2 – 13,2 Kuning – Kuning gading Sumber: Chemistry Brady, 2000 Seiring dengan kemajuan teknologi maka tingkat pencemaran pun meningkat. Salah satunya adalah pencemaran udara, yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu. Hal ini menyebabkan udara menjadi kurang dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran udara terjadi karena adanya bentuk sampingan seperti aktivitas vulkanik, pembusukan sampah, kebakaran dan kegiatan manusia sehari1hari. Salah satu kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran adalah penggunaan kendaraan bermotor yang akan menghasilkan gas sampingan yang merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar. Gas1gas ini adalah Sox dan Nox dilepas ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas1gas tersebut juga larut dalam titik1titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam nitrat. Ketika terjadi hujan, larutan1larutan ini bercampur dan turun bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam yang dapat merugikan manusia dan lingkungan. Berikut adalah dampak yang ditimbulkan oleh hujan asam: a. Hujan asam dapat menyebabkan matinya tumbuhan dan ikan. Asam yang terdapat dalam air hujan dapat bereaksi dengan mineral dalam tanah. Tumbuhan menjadi kekurangan mineral sehingga mati atau tidak tumbuh dengan baik. Hujan asam juga dapat melarutkan aluminium dari mineral dalam tanah dan bebatuan, kemudian menghanyutkannya ke sungai sehingga dapat meracuni ikan dan mahluk air lainnya. b. Mobil, kapal laut, dan rangka bangunan akan lebih cepat berkarat jika terkena hujan asam dalam waktu yang lama karena bahan penyusun logamnya bereaksi dengan asam dari hujan asam yang bersifat korosif. c. Hujan asam juga dapat merusak bangunan gedungrumah yang terbuat dari batu kapur yang ditandai dengan melapuknya batu kapur.

2.7 Kerangka Berfikir