43 a RTH yang terdapat di wilayah administratif Kotamadya Bogor berkate-
gori ruang publik, tetapi tidak termasuk halaman pekarangan rumah b Penelitian berorientasi terhadap aspek spasial ruang, wilayah kecuali
pada kasus khusus dimana individual tanaman mempunyai fungsi dan manfaat yang tinggi terhadap perbaikan kondisi lingkungan.
c Penilaian dilakukan oleh warga masyarakat yang bertempat tinggal di Kota Bogor.
Asumsi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu bahwa: a Semua RTH yang terdapat dalam wilayah kota merupakan RTH yang
membentuk dan memberi fungsi dan manfaat lingkungan pada ruang- ruang kota dan masyarakatnya.
b Setiap warga kota memiliki hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik yang berasal dari salah satu bentuk sarana publik yang di-
bangun oleh pemerintah kota, dan dalam hal ini, sarana publik tersebut ada dalam bentuk ruang terbuka hijau RTH.
c Nilai lingkungan yang dimiliki oleh RTH kota merupakan nilai yang ter- bentuk dari 4 empat fungsi utamanya dalam upaya perbaikan kualitas
lingkungan perkotaan yaitu fungsi 1 biofisik, 2 ekonomi, 3 arsitek- tural, dan 4 sosial. Empat fungsi ini merupakan kelompok fungsi-
fungsi yang umumnya digunakan oleh para perencana ruang-ruang terbuka kota termasuk ruang terbuka hijau RTH nya.
4.3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah warga masyarakat yang bertempat tinggal dalam kota penelitian Bogor, dimana masyarakat ini akan dipilih melalui satu metode
pengambilan contoh tertentu
4.4. Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Masyarakat Terhadap RTH Kota
Penilaian masyarakat terhadap manfaat lingkungan RTH kota merupakan komponen dari nilai-nilai yang dihasilkan oleh 4 empat fungsi yang dimiliki RTH
yaitu a biofisik b ekonomi
c arsitektural, dan d sosial.
44 Fungsi-fungsi ini, selanjutnya dinyatakan pada 2 dua bentuk fisik RTH yaitu
bentuk yang umum terdapat di suatu wilayah perkotaan dan yang terkait dengan kesesuaian fungsionalnya pada ruang-ruang kota, yaitu
a bentuk mengelompok:
dikategori lagi berdasarkan ukuran-fungsionalnya, yaitu kawasan yang
berbentuk mengelompok, relatif luas ukurannya, serta dapat digunakan untuk berbagai aktivitas sosial dan rekreatif masyarakat serta memiliki
manfaat ekologis yang tinggi, dan simpul untuk bentuk mengelompok
yang relatif kecil ukurannya dan lebih mendukung aspek estetik ruang kota tetapi kurang dapat digunakan untuk beraktivitas masyarakat kota
dan juga kurang bermanfaat secara ekologis b berbentuk jalur
dikategori lagi berdasarkan peruntukan fungsionalnya, yaitu bentuk
jalur hijau jalan raya, jalur hijau lintas kereta, jalur hijau tepi sungai, dan jalur hijau tepi kota.
Gambar 11 memperlihatkan sebaran spasial 6 enam bentuk RTH dalam kota, serta Gambar 12 dan 13 memperlihatkan contoh 6 enam bentuk RTH ini.
Gambar 11. Sebaran spasial enam bentuk utama RTH kota Bogor
Simpul
Jalur hijau tepi kota Jalur hijau
tepi kota
Kawasan Jalur hijau
tepi sungai Jalur hijau
Jalan raya
45
Gambar 12. Contoh enam bentuk utama RTH kota Bogor
RTH bentuk mengelompok: kawasan
RTH bentuk jalur: jalur hijau jalan raya RTH bentuk mengelompok: simpul
RTH bentuk jalur: jalur hijau tepi sungai
RTH bentuk jalur: jalur hijau tepi kota RTH bentuk jalur: jalur hijau lintas kereta
46
Gambar 13. Contoh bentuk fungsional RTH kota
Contoh RTH dengan fungsi biofisik
Contoh RTH dengan fungsi ekonomi
Contoh RTH dengan fungsi arsitektural
Contoh RTH dengan fungsi sosial
47 Pada penelitian ini, karakteristik sosial ekonomi dari masyarakat penilai
RTH dianalisis berdasarkan faktor-faktor: 1 latar belakang demografis individual, dan
2 berdasarkan pengalaman, persepsi dan preferensinya terhadap keber- adaan RTH kota;
dimana menurut Nasution 1995 dan Linawati 1995, faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi penilaian seseorang terhadap berbagai sarana kota dan terhadap
kelestarian ruang terbuka suatu kota seperti taman-taman kota dan berbagai
bentuk penghijauan lainnya. 4.5. Data Penelitian
Data yang dikumpulkan terdiri dari 1 data primer yaitu data yang dikum- pulkan langsung di lapangan melalui wawancara dengan responden n=205 dan
juga pengamatan, dan 2 data sekunder yaitu data yang telah dipublikasikan dari berbagai sumber yang terkait dengan kondisi dan kebijakan penataan wilayah
kota penelitian dan kondisi RTH. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Tabel 5 memper-
lihatkan bentuk data penelitian yang dikumpulkan dan Lampiran 2 memperlihat- kan bentuk panduan kuesioner.
Pada penelitian ini, besar penilaian responden terhadap 4 empat fungsi
lingkungan pada tiap bentuk RTH merupakan suatu model pendekatan dari kesediaan responden untuk mengeluarkan atau menyumbang sejumlah biaya Rupiah, Rp tertentu
willingness to contribute, WTC, bila fungsi-fungsi tersebut ditiadakan pada tiap bentuk
RTH yang diteliti. Persepsi responden terhadap bentuk dan fungsi RTH yang diteliti
diklasifikasikan tinggicukuprendah ber-dasarkan akumulasi dari nilai skoring berdasarkan pengetahuan mereka ter-hadap 1 bentuk dan elemen pembentuknya, dan 2
manfaat RTH dalam kota penelitian. Pengalaman responden terhadap RTH kota, yang
dinilai berdasar-kan frekuensinya, dihitung berdasarkan 1 kepemilikan RTH disekitar rumahnya, 2 ketersediaan waktu luang, 3 frekuensi kunjungan ke RTH, serta 4
bentuk partisipasi responden tersebut dalam pengelolaan RTH. Data pengalaman ini diolah dengan sistem skoring untuk mengetahui tingkat pengalaman responden yang
dinyatakan dengan nilai akumulatif dari empat peubah pengalaman tersebut. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya ditabulasi dan dianalisis untuk mendapatkan jawaban
sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Tabel 5. Bentuk data utama penelitian
48
Parameter Peubah
Pengamatan, pengukuran I. RTH Kota
1. Fungsi 1.1. Ekonomi
1.2. Biofisik 1.3. Arsitektural
1.4. Sosial a. Penentuan dan klasifikasi fungsi RTH:
Pengamatan di lapangan dan grafis, teori, konsultasi dengan pakar, hasil-hasil
penelitian. b. Wawancara:
Memberikan gambaran dengan contoh- contoh mengenai fungsi RTH tertentu
2. Bentuk 2.1. Mengelompok
a. Kawasan b. Simpul
2.2. Jalur a. Jalur hijau tepi jalan raya
b. Jalur hijau lintas kereta c. Jalur hijau tepi sungai
d. Jalur hijau tepi kota a. Penentuan dan klasifikasi fungsi RTH:
Pengamatan di lapangan dan grafis, teori, konsultasi dengan pakar, hasil-hasil
penelitian b. Wawancara:
Memberikan gambaran dengan contoh- contoh mengenai bentuk RTH tertentu
II. Masyarakat 1. Demografik Individual
1.1. Umur tahun 1.2. Pekerjaan utama
1.3. Gender 1.4. Lama tinggal di Bogor tahun
1.5. Pendidikan 1.6. Pendapatan
1.7. Latar belakang pengetahuan lingkungan
Wawancara Jawaban telah terstruktur berdasarkan
peringkat tertentuordinal lihat Lampiran 2, kecuali untuk pekerjaan utama dan gender.
2. Pendapat terhadap RTH 2.1. Pengalaman dengan RTH
2.2. Persepsi terhadap RTH 2.3. Preferensi RTH
Wawancara Jawaban dari kuesioner diolah untuk
mendapatkan peringkat tertentuordinal lihat Lampiran 2
III. Nilai Lingkungan
3. Besar penghargaanapresiasi ter- hadap tiap fungsi dan tiap bentuk
RTH kota Wawancara untuk kesediaan
membayarmenyumbang willingness to contribute, WTC terhadap fungsi yang
dimiliki RTH berdasarkan selang jumlah Rp. yang diajukan
Jawaban telah terstruktur berdasarkan peringkat tertentuordinal lihat Lampiran 2
IV. Wilayah Kota 4. Kondisi wilayah
4.1. Kondisi SDA dan lingkungan Data statistik Pemda Kodya Bogor tahun
terakhir dan verifikasi di lapangan 4.2. Kondisi sosial ekonomi
Data Statistik Pemda Kodya Bogor 4.3. RTH
a. Luas dan Distribusi RTH Wilayah, Penduduk
b. Pola penggunaan RTH kota Jumlah, kegiatan, waktu
Planimetrik Peta RUTRK skala 1:12 500 Verifikasi di lapangan
4.6. Metode Pengambilan Contoh