Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

7 Penilaian terhadap RTH kota ini akan dihubungkan dengan 4 empat fungsi yang dimiliki oleh sumberdaya ini dan jasa lingkungan yang dihasilkannya. Keempat fungsi ini, juga, merupakan fungsi yang dianjurkan untuk dikembangkan oleh para perencana dan perancang dalam melakukan penataan ruang-ruang terbuka kota dan ruang terbuka hijau kota. Empat fungsi RTH kota ini terdiri dari fungsi-fungsi untuk pelestarian dan kemantapan fisik dan ekologis kawasan dinyatakan sebagai fungsi biofisik; kesejahteraan ekonomi warga kota dinyata- kan sebagai fungsi ekonomi; keindahan, keteraturan, dan kenyamanan ruang- ruang kota dinyatakan sebagai fungsi arsitektural; serta kepuasan rekreatif dan sosial, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat dinyatakan sebagai fungsi sosial.

1.4. Perumusan Masalah

Wilayah perkotaan, yang merupakan satu bentuk wilayah binaan untuk kehidupan manusia, seharusnya dapat menjamin idealisme, kreativitas dan kesejahteraan yang tinggi bagi penghuninya. Guna mendapatkan bentuk wilayah seperti yang diinginkan, selain faktor fisik atau bentang alam kota, maka faktor manusia atau masyarakat yang mendiaminya harus merupakan salah satu faktor yang juga menentukan ketersediaan fasilitas atau sarana kota. kota, termasuk sarana kota berbentuk ruang terbuka hijau RTH kota. RTH, selain berfungsi untuk mengendalikan dampak negatif dari proses pembangunan dan perkem- bangan kota, juga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan. Dalam menentukan ketersediaan dan kelestarian RTH sehingga semua fungsi dan manfaat yang dihasilkannya dapat berdampak positif bagi kehidupan wilayah perkotaan dan bagi penurunan biaya-biaya kota, maka partisipasi dan kepedulian masyarakat kota terhadap sarana kota ini harus cukup tinggi Par- tisipasi masyarakat terhadap pembangunan RTH akan tinggi bila mereka mera- sakan fungsi dan manfaat keberadaan RTH tersebut di lingkungan kehidup- annya, Semakin tinggi tingkat kebutuhan mereka terhadap fungsi dan manfaat RTH maka akan semakin tinggi penghargaan atau penilaian mereka terhadap ketersediaan RTH ini. Walaupun hubungan manusia users dan bentang alam perkotaan sudah banyak diteliti tetapi spesifik terhadap kebutuhan dan penilaian masyarakat suatu perkotaan terhadap bentukan RTH kota yang dapat mengendalikan kerusakan 8 kota, secara fisik, visual estetik, dan sosial belum pernah dilakukan terutama pada kota-kota di Indonesia yang beralam tropis dan umumnya rapuh fragile secara lingkungan. Sehingga diperlukan pemahaman terhadap struktur hubung- an antara pengguna atau masyarakat kota dengan RTH sebagai sarana wilayah- nya.yang utama.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermanfaat dalam upaya a Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan dan RTH kota, karena partisipasi diartikan sebagai kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam mengkonsepsikan sesuatu yang disebut baik olehnya. b Meningkatkan ketersediaan dan kelestarian RTH kota karena ketersedia- annya sesuai dengan harapan dan keinginan warga kota itu sendiri yang secara langsungtak langsung akan mempengaruhi kehidupan dan kese- jahteraan serta kreativitasnya, dan juga keindahan dan kealamian kota c Meningkatkan intensitas pembangunan dan regenerasi wilayah perkotaan terutama dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungannya wilayah melalui keikut sertaan masyarakatnya d Mengurangi biaya-biaya privat dan sosial yang harus dikeluarkan oleh kota dan masyarakat yang disebabkan oleh semakin memburuknya kua- litas lingkungan kota yang berdampak terhadap ketidak nyamanan dan tidak sehatnya kota. e Mengembangkan alternatif kebijakan publik yang terkait dengan program pelestarian RTH kota, terutama untuk mendapatkan panduan suatu ben- tuk pembangunan berkelanjutan wilayah perkotaan, melalui konsep ma- syarakat peduli lingkungan eco-society concept.

1.6. Hasil Baru Penelitian