48
Parameter Peubah
Pengamatan, pengukuran I. RTH Kota
1. Fungsi 1.1. Ekonomi
1.2. Biofisik 1.3. Arsitektural
1.4. Sosial a. Penentuan dan klasifikasi fungsi RTH:
Pengamatan di lapangan dan grafis, teori, konsultasi dengan pakar, hasil-hasil
penelitian. b. Wawancara:
Memberikan gambaran dengan contoh- contoh mengenai fungsi RTH tertentu
2. Bentuk 2.1. Mengelompok
a. Kawasan b. Simpul
2.2. Jalur a. Jalur hijau tepi jalan raya
b. Jalur hijau lintas kereta c. Jalur hijau tepi sungai
d. Jalur hijau tepi kota a. Penentuan dan klasifikasi fungsi RTH:
Pengamatan di lapangan dan grafis, teori, konsultasi dengan pakar, hasil-hasil
penelitian b. Wawancara:
Memberikan gambaran dengan contoh- contoh mengenai bentuk RTH tertentu
II. Masyarakat 1. Demografik Individual
1.1. Umur tahun 1.2. Pekerjaan utama
1.3. Gender 1.4. Lama tinggal di Bogor tahun
1.5. Pendidikan 1.6. Pendapatan
1.7. Latar belakang pengetahuan lingkungan
Wawancara Jawaban telah terstruktur berdasarkan
peringkat tertentuordinal lihat Lampiran 2, kecuali untuk pekerjaan utama dan gender.
2. Pendapat terhadap RTH 2.1. Pengalaman dengan RTH
2.2. Persepsi terhadap RTH 2.3. Preferensi RTH
Wawancara Jawaban dari kuesioner diolah untuk
mendapatkan peringkat tertentuordinal lihat Lampiran 2
III. Nilai Lingkungan
3. Besar penghargaanapresiasi ter- hadap tiap fungsi dan tiap bentuk
RTH kota Wawancara untuk kesediaan
membayarmenyumbang willingness to contribute, WTC terhadap fungsi yang
dimiliki RTH berdasarkan selang jumlah Rp. yang diajukan
Jawaban telah terstruktur berdasarkan peringkat tertentuordinal lihat Lampiran 2
IV. Wilayah Kota 4. Kondisi wilayah
4.1. Kondisi SDA dan lingkungan Data statistik Pemda Kodya Bogor tahun
terakhir dan verifikasi di lapangan 4.2. Kondisi sosial ekonomi
Data Statistik Pemda Kodya Bogor 4.3. RTH
a. Luas dan Distribusi RTH Wilayah, Penduduk
b. Pola penggunaan RTH kota Jumlah, kegiatan, waktu
Planimetrik Peta RUTRK skala 1:12 500 Verifikasi di lapangan
4.6. Metode Pengambilan Contoh
Populasi penelitian adalah semua warga yang bertempat tinggal dalam kota penelitian yang dapat menikmati, secara langsung dan tidak langsung,
manfaat dari keberadaan atau ketersediaan RTH dalam wilayah kota. Setiap warga kota ini, diasumsikan, memiliki hak untuk mendapatkan lingkungan yang
baik yang berasal dari salah satu bentuk sarana publik yang dibangun oleh pemerintah kota, dan dalam hal ini sarana publik tersebut adalah RTH.
49 Dengan asumsi bahwa RTH merupakan suatu bentuk sarana publik yang
disediakan oleh pemerintah kota dan manfaat lingkungan yang dihasilkannya adalah untuk warga kota pada bagian kota yang memilikinya, maka ditentukan
cara pengambilan sampel penelitiannya. Lokasi pengambilan responden dipilih dengan cara multistage sampling dimulai dari tingkat kecamatan yaitu dipilih
sejumlah 3 tiga kecamatan dari total 6 enam kecamatan di kota penelitian, dan selanjutnya dipilih sejumlah 3 tiga kelurahan. Distribusi lokasi pengambilan
data responden dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Lokasi pengamatan dan besar ukuran contoh responden
No. Kecamatan
Kelurahan Ukuran Contoh
1. Bogor Timur
1. Baranangsiang 10
2. Bogor Tengah
1. Sempur 2. Ciwaringin
51 44
3. Bogor Barat
1. Menteng 2. Pasir Kuda
3. Gunung Batu 29
31 40
Jumlah total responden 205
Responden adalah warga kota yang berumur 15 tahun 15 tahun tidak dipilih karena diasumsikan belum dapat memberi jawaban yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Responden terpilih berjumlah 205 orang dimana jumlah res- ponden dari tiap kelurahan adalah proporsional dengan jumlah total penduduk
pada tiap kelurahannya.
4.7. Teknik Analisis Data
Penelitian ini ditujukan pada 4 empat hal utama, yaitu : 1 keragaan fisik RTH kota
2 persepsi dan preferensi masyarakat terhadap RTH 3 penilaian masyarakat terhadap RTH, dan
4 konsepsi model pengelolaan RTH kota. Teknik analisis yang dilakukan terhadap hal utama ini:
a Digunakan analisis deskriptif pada data spasial Kotamadya Bogor sumber peta RUTRK Kotamadya Bogor tahun 2005, skala 1 : 12 500
dan data non spasial bersumber dari data statistik dari Bappeda, Dinas PU, laporan teknis, hasil-hasil penelitian di lingkup IPB dan
lainnya untuk mendeskripsi, menganalisis dan mengklasifikasikan keragaan fisik RTH kota serta pola distribusinya dalam wilayah kota;
50 b Digunakan Analisis Korelasi untuk mengolah data persepsi dan
preferensi responden terhadap fungsi-fungsi pada bentuk-bentuk RTH yang diteliti; dan juga untuk data hasil pengamatan lapangan dan hasil
wawancara untuk menganalisis tingkat pengalaman responden yang terkait RTH.
c Digunakan Analisis Komponen Utama untuk mengetahui korelasi dan kecenderungan yang terjadi antar 4 empat peubah fungsi ekonomi,
biofisik, arsitektural, dan sosial pada tiap bentuk RTH bentuk kawasan dan bentuk jalur. Bentuk kawasan diklasifikasi lagi menjadi
bentuk mengelompok dan bentuk simpul; dan bentuk jalur diklasifikasi lagi menjadi jalur hijau jalan raya, jalur hijau lintas kereta, jalur hijau
tepi sungai dan jalur hijau tepi kota. Untuk mengetahui gambaran tentang pola hubungan dan kedekatan jarak spasial antara profil
demografis responden dengan fungsi-fungsi dan bentuk-bentuk RTH yang diteliti ini dilakukan Analisis Gerombol pada data WTC Willing-
ness to Contribute yang merupakan hasil wawancara dengan meng- gunakan kuesioner terstruktur dengan responden. Hasil analisis akan
menjelaskan: 1 Profil dan karakter penilaian responden yang digambarkan
dengan WTC terhadap fungsi-fungsi RTH pada tiap bentuk RTH yang terdapat dalam kota penelitian, dan
2 Pola yang menggambarkan hubungan dan kedekatan jarak antara profil responden penilai masyarakat kota berdasar-
kan latar belakang demografisnya dengan keberadaan RTH melalui fungsi-fungsi dan bentuk-bentuk yang dimiliki RTH
kota ini.
4.8. Pengembangan Model Kebijakan Publik untuk Pembangunan dan Pengelolaan RTH Kota