Lokasi dan Waktu Batasan dan Asumsi Penelitian

42

4. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan dalam wilayah administratif Kotamadya Bogor, Jawa Barat Gambar 7. Seleksi Kota Bogor sebagai kota penelitian berlatar belakang: a Kota ini mempunyai ruang terbuka hijau RTH yang telah relatif mantap dan “stabil” dalam bentuk dan fungsi, dan juga karena di- dukung oleh sebagian besar elemen tanaman pengisinya yang telah mencapai pertumbuhan dewasa bahkan banyak pohon yang berumur puluhan tahun. Kondisi ini dapat menggambarkan bentuk fisik dan jasa lingkungan yang dapattelah dihasilkan oleh RTH ini. b Kota ini diidentifikasikan sebagai “Kota dalam Taman” Garden city yang berorientasi wisata dan juga sebagai kota ilmiah bidang perta- nian, biologi, lingkungan sehingga berkonsekuensi untuk memiliki pe- nataan RTH yang relatif baik dan fungsional. c Diarahkannya kota ini sebagai kota untuk permukiman dormitory town bagi penduduk yang bekerja di kota-kota sekitarnya cenderung akan mempertinggi intensitas pembangunan fasilitas sosial ekonomi seperti pasar, sekolah, rumah sakit, jalur lalu lintas yang selanjutnya juga akan mempertinggi peluang pengalihan penggunaan lahan alami ruang terbuka open spaces menjadi lahan terbangun. Dampak se- lanjutnya yaitu terjadinya degradasi kualitas lingkungan kota terutama penurunan tingkat kenyamanan dan visual alami kota d Lanskap Kota Bogor walaupun mempunyai tingkat scenic amenity yang tinggi tetapi rawan terhadap beberapa bahaya lanskap land- scape hazards seperti longsor, banjir, dan pencemaran. Tingkat kerawanan ini diperparah dengan terbatasnya luas kota sehingga nature endownment berbentuk RTH yang telah ada dalam kota harus dipertahankan keberadaannya dengan kondisi terbaiknya. Pelaksanaan prasurvei dan pengumpulan data lapangan dilakukan mulai Februari 1999 sampai dengan Juni 1999. Proses analisis data serta penulisan hasil penelitian berbentuk disertasi diselesaikan pada bulan Juni 2000.

4.2. Batasan dan Asumsi Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada: 43 a RTH yang terdapat di wilayah administratif Kotamadya Bogor berkate- gori ruang publik, tetapi tidak termasuk halaman pekarangan rumah b Penelitian berorientasi terhadap aspek spasial ruang, wilayah kecuali pada kasus khusus dimana individual tanaman mempunyai fungsi dan manfaat yang tinggi terhadap perbaikan kondisi lingkungan. c Penilaian dilakukan oleh warga masyarakat yang bertempat tinggal di Kota Bogor. Asumsi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu bahwa: a Semua RTH yang terdapat dalam wilayah kota merupakan RTH yang membentuk dan memberi fungsi dan manfaat lingkungan pada ruang- ruang kota dan masyarakatnya. b Setiap warga kota memiliki hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik yang berasal dari salah satu bentuk sarana publik yang di- bangun oleh pemerintah kota, dan dalam hal ini, sarana publik tersebut ada dalam bentuk ruang terbuka hijau RTH. c Nilai lingkungan yang dimiliki oleh RTH kota merupakan nilai yang ter- bentuk dari 4 empat fungsi utamanya dalam upaya perbaikan kualitas lingkungan perkotaan yaitu fungsi 1 biofisik, 2 ekonomi, 3 arsitek- tural, dan 4 sosial. Empat fungsi ini merupakan kelompok fungsi- fungsi yang umumnya digunakan oleh para perencana ruang-ruang terbuka kota termasuk ruang terbuka hijau RTH nya.

4.3. Obyek Penelitian