Besarnya  tekanan  uap  yang  disalurkan  ke  ketel  suling  diamati  pada indikator tekanan di boiler. Besarnya tekanan dan suhu dalam ketel suling dapat
dideteksi melalui sensor tekanan yang terpasang pada  bagian atas header ketel suling. Untuk pengaturan besarnya tekanan didalam ketel suling digunakan katup
yang dapat diatur yang diletakkan dialiran masuk ke kondensor dekat kepala ketel suling, katup ini juga dipasang pada aliran uap steam dari boiler Gambar 6c.
Kondensor  yang  digunakan  adalah  penukar  panas  tipe  spiral  dengan panjang spiral 9 m dan diameter 19 mm. Kondensor terbuat dari bahan stainless
steel dengan diameter 26,7 cm dan tinggi 52 cm. Media pendingin menggunakan air.  Alat  pemisah  kondensat  terbuat  dari  bahan  gelas  dengan  tinggi  40  cm  dan
diameter 20 cm. Analisa  Gas  Chromatography–Mass  Spectrometry  menggunakan  agilent
technologies  6890  gas  chromatograph  dan  5972  mass  selective  detector  dan chemstation data system. Kolom yang digunakan adalah kolom kapiler HP Ultra 2
dengan panjang 17 m, diameter 0,25 mm dan tebal 0,25  m. Kondisi operasi yang digunakan antara lain: suhu injeksi 250
o
C, suhu ion source 230
o
C, suhu interface 280
o
C, suhu quadrupole 140
o
C, flow kolom 0,7  lmenit, volume injeksi 2 L.
3.3. Tahapan Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  melalui  beberapa  tahapan  yaitu  1  karakterisasi akar  wangi,  2  penyulingan  minyak  akar  wangi  dengan  tekanan  konstan,  3
menentukan  disain  proses  penyulingan  minyak  akar  wangi  melalui  peningkatan tekanan  dan  laju  alir  uap,  4  penyulingan  minyak  akar  wangi  dengan  tekanan
bertahap, 5 menganalisis kualitas minyak akar wangi, 5 menganalisis distribusi komponen  penyusun  minyak  akar  wangi.  Diagram  alir  tahapan  penelitian
disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Diagram alir tahapan penelitian
a. Karakterisasi bahan baku
Karakterisasi  meliputi  kadar  air  dan  kadar  minyak  dari  bahan  baku  akar wangi.  Kadar  air akar  wangi  yang  masih  tinggi  perlu  dikurangi  hingga  kadar air
mencapai  ±  12  .  Pengeringan  dilakukan  dengan  penjemuran  selama  1–2  hari. Selain  itu,  juga  dilakukan  pengukuran  kadar  minyak  dari  akar  wangi.  Prosedur
analisa kadar air dan kadar minyak dimuat pada Lampiran 2.
b. Penyulingan  minyak  akar  wangi  dengan  tekanan  konstan  Penelitian
Pendahuluan
Pada  tahap  ini  terdapat  tiga  perlakuan  penyulingan  yaitu  penyulingan menggunakan tekanan 1 bar, 2 bar, dan 3 bar konstan sampai akhir penyulingan 9
jam. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak dua kali ulangan. Laju alir uap yang  masuk  ke  boiler  diasumsikan  sama  dengan  laju  destilat  yang  keluar  dari
kondensor.  Pada  setiap  perlakuan  dilakukan  pengukuran  laju  destilat  dan pengambilan sampel setiap jam selama penyulingan.
Rancangan perlakuan pada tahapan ini adalah sebagai berikut : P1
:  Tekanan 1 bar P2
:  Tekanan 2 bar P3
:  Tekanan 3 bar Pada  tahap  ini,  laju  alir  uap  hanya  diukur  dari  jumlah  destilat  yang  keluar  dari
kondensor  per  satuan  waktu.  Laju  ini  hanya  menjadi  respon  dari  masuknya  uap dari boiler ke ketel setiap waktu.
c. Menentukan  disain  proses  penyulingan  minyak  akar  wangi  melalui