Model Kinetik Proses Penyulingan Minyak Atsiri

perpanjangan waktu penyulingan berdampak pada besarnya biaya bahan bakar yang digunakan Feryanto 2007.

2.5. Model Kinetik Proses Penyulingan Minyak Atsiri

Model matematis untuk kinetika penyulingan minyak atsiri dengan metode hydrodistillation menggunakan pendekatan mekanisme yang sama dengan ekstraksi pelarut untuk tanaman. Mekanisme distilasi minyak atsiri dilakukan melalui dua tahap yaitu : 1. Pelepasan minyak atsiri yang berada di sekitar permukaan luar bahan disebut juga fast oil distillation. Peristiwa ini terjadi di awal penyulingan t = 0. Ciri-ciri dari tahap ini adalah jumlah minyak yang dihasilkan meningkat dengan cepat pada awal proses. t = 0 ; q = q w atau b q q q q o w o = = 1 dimana q w = yield minyak pada t = 0; q = yield minyak pada t = i; q o = konsentrasi minyak awal dalam bahan; b = koefisien fast distillation 2. Pelepasan minyak atsiri dari bagian dalam bahan menuju ke permukaan luar bahan disebut juga slow oil distillation. Ciri-ciri dari tahap ini adalah peningkatan jumlah minyak yang dihasilkan berlangsung lambat. Umumnya terjadi di akhir penyulingan. Persamaan dasar kinetika untuk proses penyulingan minyak atsiri adalah : kt o o e b q q q − − = − . 1 2 Atau kt b q q q o o − − = − 1 ln ln 3 dimana k = koefisien slow distillation; t = waktu

III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan sejak bulan September 2007–Desember 2008 yang dilakukan di Balai Besar Litbang Pascapanen Cimanggu, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Balittro Cimanggu, Laboratorium Teknik Kimia Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB, dan Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta.

3.2. Bahan dan Alat a. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa bahan baku utama dan bahan pembantu. Bahan baku utama yang digunakan adalah akar wangi Vetiveria zizanioides Stapt yang berasal dari perkebunan akar wangi rakyat di daerah Garut, Jawa Barat. Sebelum digunakan dilakukan persiapan pendahuluan bahan baku untuk penyulingan meliputi proses pengeringan, dan pengecilan ukuran pencacahan. Bahan pembantu adalah bahan kimia yang digunakan untuk pengujian sifat fisika kimia minyak akar wangi. Bahan kimia ini terdiri dari etanol, KOH, penophtalein, HCL, asam asetat anhidrit, natrium asetat anhidrat, akuades, NaCl, Na 2 SO 4 anhidrid, Na 2 CO 3 , dan toluen.

b. Alat

Penyulingan menggunakan sistem penyulingan dengan uap langsung steam distillation dimana uap dibangkitkan dari ketel yang terpisah boiler. Alat penyulingan terdiri atas boiler, ketel penyuling, alat pendingin kondensor, alat penampung dan pemisah minyak separator. Sistem penyulingan uap langsung disajikan pada Gambar 6. Alat-alat ukur dan uji sifat fisika kimia yang digunakan adalah piknometer, refraktometer, polarimeter, termometer, tabung reaksi, gelas ukur, neraca analitik, dan penangas air. Boiler yang digunakan adalah boiler buatan Jerman menggunakan tenaga listrik daya 9 kWh dan menghasilkan tekanan uap maksimum 7 bar. Air masuk ke