Pemanasan, penguapan dan kondensasi
yang dibersihkan adalah 1.04, nilai ini lebih tinggi dibandingkan rendemen dari akar wangi yang tidak dibersihkan yaitu 0.66. Pada proses pengeringan,
sebagian besar membran sel akan pecah sehingga cairan sel bebas melakukan penetrasi dari satu sel ke sel yang lain hingga membentuk senyawa-senyawa yang
mudah menguap Sastrohamidjojo 2004. Oleh karenanya Ketaren 1985 dan Thorpe 1947 menyebutkan bahwa pengeringan akan mempercepat proses
penyulingan, menaikkan rendemen serta memperbaiki mutu minyak meskipun kemungkinan sebagian minyak akan hilang karena penguapan dan oksidasi oleh
oksigen udara. Hasil penelitian Bacon dalam Jong 1987 memperlihatkan bahwa pengeringan memberikan peningkatan rendemen minyak akar wangi. Rendemen
dari bahan yang dikeringkan sebesar 1,09 sedangkan rendemen akar wangi yang tidak dikeringkan hanya 0,45 . Perajangan bahan sebelum disuling
bertujuan untuk memudahkan penguapan minyak atsiri dari bahan dan mengurangi sifat kamba bahan Ketaren 1985. Pada perajangan akar wangi tanpa
bonggol dengan ukuran 15–20 cm diperoleh rendemen 1.6-2.1 Rusli 1985. Untuk ukuran biji jintan yang dihancurkan diperoleh rendemen 2,18–2,43,
dibanding biji jintan yang tidah dihancurkan hanya sebesar 1,90–2,23 Sudibyo 1989. Perajangan halus ukuran 2-3 mm pada penyulingan jeruk purut juga
menghasilkan rendemen yang lebih tinggi yaitu 4.58 dibandingkan dengan jeruk purut yang dirajang kasar 2 cm sebesar 4.18 Moestafa et al. 1998