Karakterisasi bahan baku Penyulingan minyak akar wangi dengan tekanan konstan Penelitian

Perlakuan-perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu tekanan uap secara bertahap dan laju alir uap. Sedangkan laju alir uap yang akan digunakan yaitu 1 literjamkg bahan, 1.5 literjamkg bahan, dan 2 literjamkg bahan. Rancangan perlakuan pada tahapan ini adalah sebagai berikut : V1 : Laju uap 1 literjam kg bahan. V2 : Laju uap 1.5 literjam kg bahan. V3 : Laju uap 2 literjam kg bahan. V4 : Laju uap 1 literjam kg bahan ; laju uap 1.5 literjam kg bahan ; laju uap 2 literjam kg bahan meningkat bertahap sesuai dengan peningkatan tekanan. Pengaturan laju alir uap dilakukan dengan mengatur jumlah uap yang masuk ke ketel dan mengatur besar kecilnya bukaan katup pada leher angsa dekat kondensor. Pengecekan dilakukan dengan mengukur jumlah destilat yang yang keluar dari kondensor per satuan waktu. Pada setiap perlakuan dan kenaikan tekanan diamati kondisi operasi seperti suhu penyulingan, suhu destilat, laju distilat, tekanan boiler, dan lain-lain. Minyak akar wangi yang diperoleh dari setiap penyulingan dipisahkan menjadi tiga fraksi yaitu fraksi 1 hasil tekanan 2 bar, fraksi 2 hasil tekanan 2.5 bar, dan fraksi 3 hasil tekanan 3 bar.

e. Menganalisis kualitas minyak akar wangi

Semua sampel yang didapat hasil penyulingan konstan dan bertahap dianalisa sifat fisik dan kimia. Analisa sifat fisik dan kimia meliputi bobot jenis, indeks bias, putaran optik, kelarutan dalam etanol 95, bilangan asam, bilangan ester dan bilangan ester setelah asetilasi. Prosedur analisa dimuat pada Lampiran 3.

f. Menganalisis distribusi komponen penyusun minyak akar wangi

Penentuan komponen minyak akar wangi dilakukan melalui analisa GC MS Gas Chromatohrapy Mass Spectrometry. Analisa ini dilakukan hanya pada sampel perlakuan tekanan bertahap dengan laju uap 2 literjam kg bahan dan perlakuan tekanan dan laju uap meningkat bertahap.

3.4. Pemodelan Kinetika

Model kinetika penyulingan minyak akar wangi menggunakan model persamaan Milojevic et al. 2008. Nilai koefisien distilasi dihitung dari transformasi data recovery minyak menggunakan model eksponensial Chapra Canale 1991. Penentuan model hubungan antara parameter kinetik koefisien distilasi terhadap laju alir uap diperoleh dengan metode penyesuaian kurva kuadrat terkecil least square curve fitting method dengan menggunakan persamaan pangkat sederhana power.