1.2. Perumusan Masalah
Penyulingan akar wangi menggunakan tekanan tinggi menghasilkan minyak bermutu rendah yang ditandai dengan warna gelap dan bau gosong. Mutu
minyak akar wangi yang baik, diharapkan mampu meningkatkan harga jual baik untuk pasar dalam dan luar negeri. Permasalahan yang menjadi dasar penelitian
ini adalah : a. Bagaimana kondisi operasi proses penyulingan untuk menghasilkan
recovery minyak yang tinggi? b. Bagaimana pengaruh kondisi proses tersebut terhadap mutu minyak akar
wangi yang dihasilkan? c. Bagaimana sebaran komponen senyawa penyusun minyak akar wangi
hasil penyulingan tersebut?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : a. Mendapatkan kondisi operasi proses penyulingan untuk memperoleh
recovery yang tinggi dan mutu yang sesuai dengan SNI dan ISO; b. Mengidentifikasi senyawa penyusun minyak akar wangi dari berbagai
tahapan penyulingan; c. Memperkirakan model dan parameter kinetika pada penyulingan minyak
akar wangi.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak akar wangi yang memenuhi standar mutu nasional SNI 06-2386-2006 dan
internasional ISO 4716:2002 sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani dan penyuling, serta memberikan manfaat terhadap pengembangan
teknologi produksi minyak atsiri.
1.5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada penelitian ini adalah : a. Karakterisasi bahan baku akar wangi meliputi kadar air dan kadar minyak.
Bahan baku yang digunakan adalah akar wangi jenis Pulus Wangi
berumur 12 bulan yang berasal dari Kecamatan Sukahardja Kabupaten Garut.
b. Penyulingan minyak akar wangi menggunakan metode uap langsung yang berasal dari boiler berbahan bakar listrik. Alat penyuling terbuat dari
bahan stainles steel kapasitas 5 kg akar wangi kering volume 90 liter; dilengkapi PRV Pressure Reducing Valve; kondensor tipe spiral.
Penyulingan terdiri dari berbagai perlakuan, antara lain penyulingan dengan tekanan konstan 1-3 bar, penyulingan dengan tekanan meningkat
bertahap, penyulingan dengan tekanan meningkat bertahap dan laju alir uap konstan 1-2 lj kg bahan, penyulingan dengan tekanan dan laju alir
uap meningkat bertahap c. Analisa mutu minyak akar wangi menggunakan metode berdasarkan SNI
06-2386-2006. Parameter yang dianalisa adalah bobot jenis, indeks bias, putaran optik, kelarutan dalam etanol 95, bilangan asam, bilangan ester
dan bilangan ester setelah asetilasi. d. Identifikasi komponen minyak akar wangi hasil menggunakan GC MS
Gas Chromatohrapy Mass Spectrometry dan database WILEY275 di Labkesda DKI Jakarta. Identifikasi ini hanya dilakukan pada minyak hasil
penyulingan dengan tekanan meningkat bertahap dan laju alir uap konstan 2 lj kg bahan serta minyak hasil penyulingan dengan tekanan dan laju alir
uap meningkat bertahap. Penelitian ini dilaksanakan bersama-sama dengan kandidat Magister Sains
Program Mayor Teknologi Pasca Panen TPP, Ir. Rosniyati Suwarda, dalam kerangka Proyek Penelitian Departemen Pertanian melalui Program Kerjasama
Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi KKP3T tahun 2007.
II. TINJAUAN PUSTAKA