52
total pembentukan PDRB. Kontribusi sektor pertanian dari tahun ketahun menunjukan keadaan yang berfluktuasi, hingga tahun 2006 sektor pertanian
masih mendominasi pembentukan PDRB di Kabupaten Muna. Kontribusi sektor pertanian pada tahun 2006 sebesar 41,61 persen.
Tabel. 5 Kontribusi Sektoral di Kabupaten Muna, Tahun 2002–2006 dalam persen
T a h u n Lapangan Usaha
2002 2003 2004 2005 2006 Pertanian 38,68
40,54 41,62
42,20 41,61
Pertambangan dan Penggalian 1,58
1,54 1,56
1,97 1,75
Industri Pengolahan 6,75
5,94 5,45
5,41 5,49
Listrik, Gas dan Air Minum 0,28
0,32 0,48
0,46 0,55
KonstruksiBangunan 7,30 7,18
7,32 7,37
7,19 Perdagangan, Hotel dan Restoran
17,08 17,35
17,4 16,94 17,87 Pengangkutan dan Komunikasi
3,03 2,71
3,0 2,97
2,99 Keuangan dan Jasa Perusahaan
4,60 4,83
4,58 4,75
4,81 Jasa-Jasa 20,70
19,59 18,59
18,02 17,74
Jumlah 100 100
100 100
100 Sumber : BPS Kabupaten Muna, 2006
Perkebunan mempunyai kontribusi besar didalam pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Muna. Perkebunan menjadi pilihan utama
mengingat kondisi tanah yang sebagian besar merupakan tanah subur. Tanaman perkebunan yang cukup pontesial dikembangkan sebagai komoditi unggulan
adalah kelapa, kopi, jambu mete, kemiri dan coklatkakao.
4.2 Wilayah Administrasi dan Demografis
Pembagian administrasi wilayah Kabupaten Muna dengan ibukotanya Raha terletak di Kecamatan Katobu terdiri dari 29 Kecamatan yang terdiri
dari 254 Desa, 39 Kelurahan, 6 Desa Persiapan dan 1 Unit Permukiman Transmigrasi UPT. Kabupaten Muna mengalami dua kali pemekaran
Kecamatan dan beberapa kali pemekaran Desa hingga tahun 2004. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 14 Tahun
2004 tentang pembentukan desa-desa di Kecamatan Tiworo Tengah, Kecamatan Pasir Putih, Kecamatan Kabangka dan Kecamatan Maginti maka di
Kabupaten Muna menjadi 294 desakelurahan, sehingga jumlah desa tahun 2004 sama sampai tahun 2006. Pada tahun 2007 Kabupaten Muna mengalami
pemekaran Kabupaten yaitu Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Muna itu sendiri.
53
Terjadinya pemekaran kabupaten dan kecamatan serta desakelurahan merupakan konsekwensi logis dari suatu keberhasilan pembangunan, sehingga
terjadi peningkatan tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan, serta dapat menimbulkan persoalan yang dialami masyarakat dalam beraktivitas.
Sebaran penduduknya masih relatif sedikit bila dibandingkan dengan luas wilayahnya, yaitu setiap kilometer persegi kepadatan penduduknya sebesar
64 jiwa. Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Katobu sebesar 2.120 jiwa per km
2
dan terendah di Kecamatan Bonegunu sebesar 15 jiwa per km
2
. Kecamatan terluas wilayahnya adalah Kecamatan Tongkuno dengan luas
515,91 km², sedangkan kecamatan yang paling kecil adalah Kecamatan Duruka dengan luas 11,52 km².
Tabel. 6 Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Tiap-Tiap Kecamatan
se-Kabupaten Muna, Tahun 2006 No Kecamatan
Jumlah Desa
Luas Km²
Jumlah Penduduk
Kepadatan Per Km²
1 Tongkuno 19
515,91 19.654 38
2 Parigi 12
134,78 11.994 89
3 Bone 8
142,77 8.986 63
4 Kabawo 14
249,89 13.805 55
5 Kabangka 11
123,14 10.405 84
6 Tikep 11
93,82 8.157 87
7 Maginti 13
107,55 11.546 107
8 Tiworo Tengah 13
128,07 8.056 63
9 Lawa 15
260,22 12.719 49
10 Sawerigadi 10
102,60 6.709 65
11 Barangka 8
33,09 5.831 176
12 Kusambi 13
143,19 12.366 86
13 Kontunaga 6
50,88 7.438 146
14 Watopute 8
96,12 11.179 116
15 Katobu 8
12,88 27.310 2.120
16 Lohia 9
49,81 14.060 282
17 Duruka 7
11,52 10.123 879
18 Batalaiworu 4
22,71 9.571 421
19 Napabalano 14
176,32 16.435 93
20 Lasalepa 7
107,92 9.048 84
21 Wakorsel 6
104,86 4.966 47
22 Pasir Putih 10
138,30 7.900 57
23 Bonegunu 11
487,47 7.103 15
24 Kambowa 8
300,44 5.616 19
25 Wakorumba 9
245,26 6.208 25
26 Maligano 9
157,62 6.597 42
27 Kulisusu 14
208,78 17.704 85
28 Kulisusu Barat 8
341,44 6.128 18
29 Kulisus Utara 9
339,64 7.139
21 Total
294 4.887
304.753 64
Sumber : BPS Kabupaten Muna, 2006
54
Penduduk Kabupaten Muna berdasarkan hasil registrasi akhir tahun yang dilakukan pada bulan Desember 2006 sebanyak 304.753 jiwa terdiri dari
laki-laki 148.355 jiwa atau 48,68 persen dan perempuan sebanyak 156.398 jiwa atau 51,32 persen dengan sex ration 95. Rata-rata anggota rumahtangga
sebesar 4,5 jiwa per rumahtangga. Laju pertumbuhan penduduk berdasarkan hasil sensus penduduk pada
tahun 2001 berjumlah 273.160 jiwa, jiwa dibandingkan dengan hasil sensus penduduk tahun 1991 sebanyak 226.933 jiwa, maka angka pertumbuhannya
sebesar 1,90 persen. Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan jika dibandingkan periode tahun 1981-1991 yaitu sebesar 1,37 persen berdasarkan
hasil sensus penduduk tahun 1981 sebesar 174.057 jiwa.
4.3 Kemiskinan Kabupaten Muna