Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1.2. Perumusan Masalah

Perkembangan dunia pertanian dan industri dalam sistem pertanian modern, telah menghasilkan dampak negatif yang besar terhadap ekosistem alam. Hal tersebut dikarenakan adanya pencemaran bahan kimia beracun akibat tingginya intensistas pemakaian pupuk, pestisida dan herbisida. Sistem pertanian semakin tergantung pada input luar seperti pupuk dan pestisida kimia, benih hibrida, mekanisasi yang memanfaatkan bahan bakar minyak dan irigasi. Bersamaan dengan meningkatnya kebutuhan akan produk pertanian, maka teknologi baru untuk pengembangan varietas baru, seperti jagung, padi, kedelai, serta tanaman komersial lainnya juga semakin menantang. Ketergantungan petani akan saprodi buatan pabrik semakin tinggi. Hal ini kemudian menimbulkan dampak besar, bukan hanya terhadap ekologi dan lingkungan, tetapi bahkan terhadap situasi ekonomi, sosial dan politik. Keadaan inilah yang kemudian mendorong adanya perubahan sistem pertanian dari konvensional ke pertanian organik. Perkembangan pertanian organik di Indonesia didorong oleh munculnya kesadaran konsumen akan pentingnya produk-produk sehat dan ramah lingkungan, khususnya dikalangan kelas menengah perkotaan. Sebagian lagi, didorong oleh kampanye dan advokasi aktivis LSM baik dalam isu lingkungan maupun pendampingan petani. Dikalangan petani sendiri mulai muncul kesadaran untuk menerapkan pertanian organik karena lebih ramah lingkungan, tidak butuh biaya besar karena bisa dibuat sendiri, menghasilkan makanan sehat dan harga jualnya lebih baik dari pada produk pertanian konvensional. Selain peran serta LSM pemerintah pun turut memberikan dukungannya dengan program ”Go organic 2010” dengan target Indonesia mengekspor produk organik 2010. Kelompok Tani Cibeureum Jempol merupakan kelompok tani yang mengusahakan beras organik dari hulu sampai hilir di Bogor Selatan selain Kelompok Tani Lemah Duhur dan Kelompok Tani Alam Lestari. Sehingga produk yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Cibereum Jempol dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Kelompok Tani Cibereum Jempol masih mengalami kendala dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, terutama dibidang produksi. Hal ini terlihat dari masih terbatasnya pemenuhan produk terhadap permintaan pelanggan. Oleh karena itu, kelompok tani perlu memiliki strategi pengembangan produksi dan yang tepat dan sesuai kondisi kelompok tani. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana indikator pengukuran kinerja yang dilakukan Kelompok Tani Cibereum Jempol? 2. Bagaimana peta strategi yang sesuai dengan keadaan keadaan Kelompok Tani Cibereum Jempol? 3. Bagaimana kinerja Kelompok Tani Cibereum Jempol melalui penerapan Balanced Scorecard ?

1.3. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria: Kasus di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat

0 24 181

Analisis Strategi Pengembangan Usahatani Beras Organik Kelompok Tani Cibeureum Jempol

3 28 182

Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik (Studi Kasus : Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

10 58 119

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran talas di kelurahan Situgede, kecamatan Bogor Barat, kota Bogor

20 109 103

Serasah agroedutourism sebagai sarana pelatihan dan pendampingan manajemen bidang pertanian di pondok pesantren mina 90 kelurahan mulyaharja, kecamatan bogor selatan, bogor

0 2 10

Analisis Ekonomi Pemanfaatan dan Pengembangan Sumberdaya Air (Studi Kasus: Kampung Cibereum Sunting, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor)

0 6 95

Efektivitas Kinerja dan Strategi Pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti dalam Pengusahaan Beras Hitam di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor

1 17 113

Strategi Pemasaran Tepung Umbi Talas (Studi Kasus: Kelompok Wanita Tani Melati, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat)

1 14 93

Hubungan Tingkat Penggunaan Smartphone Pada Remaja Dengan Interaksi Dalam Keluarga (Kasus Remaja Di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor)

2 19 75

Analisis Perbandingan Usahatani Dan Pemasaran Antara Padi Organik Dan Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 3 190