1. Deskriptif Evaluatif
Suatu metode analisa yang digunakan dengan tujuan memperoleh deskripsi secara mendalam dan obyektif serta mengevaluasi data-data dan informasi
mengenai obyek penelitian. Analisa ini digunakan untuk data-data kualitatif dari hasil wawancara dengan pihak manajemen dan informasi kualitatif
yang relevan.
2. Tabulasi Deskriptif
Suatu alat analisis yang digunakan untuk survei kepuasan pelanggan. Data disusun dalam bentuk tabulasi dan diuraikan secara deskriptif. Data tentang
identitas responden pelangan dan perilaku pelanggan dalam pembelian beras organik Kelompok Tani Cibereum Jempol.
3.6.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis eksternal dan internal. Analisis eksternal bertujuan untuk
mempertimbangkan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan, sedangkan analisis internal bertujuan untuk
mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil analisis SWOT akan dipakai sebagai basis untuk rekonfirmasi dalam
mendefiinisikan misi, visi, tujuan, keyakinan dasar dan nilai dasar perusahaan selain itu dugunakan untuk pemilihan strategi.
3.6.2 Balanced scorecard
BSC menyediakan kerangka untuk menerjemahkan visi, misi, tujuan keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi ke dalam sasaran dan
inisiatif strategik yang komprehensif dan koheren. Sasaran srategik yang telah dirumuskan untuk mewujudkan visi dan tujuan kelompok
tani melalui strategi yang telah dipilih, kemudian ditetapkan ukuran pencapaiannya.
Ada dua ukuran yang perlu ditentukan untuk mengukur keberhasilan pencapaian strategis, yaitu ukuran hasil lag indicator
dan ukuran pemacu kerja lead indicator. Keberhasilan pencapaian sasaran strategik ditunjukan dengan ukuran tertentu yang disebut
ukuran hasil. Sedangkan untuk mencapai ukuran hasil diperlukan pemicu kerja.
Analisis penilaian kinerja perusahaan dengan perspektif BSC, dengan perhitungan skor masing-masing perspektif dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah sebagai berikut: 1. Setiap indikator diberi persentase pembobotan secara proporsional.
2. Menghitung poin yang diperoleh berdasarkan target yang telah
ditentukan perusahaan dengan cara pencapaian target. 3. Menghitung skor yang diperoleh, yaitu hasil perkalian bobot
dengan poin yang dicapai. 4. Menjumlahkan hasil dari skor masing-masing perspektif.
Hasil pengukuran skor untuk masing-masing perspektif kemudian dijumlahkan.
3.6.3 Analitytical Hierarchy Process AHP
Analitytical Hierarchy Process AHP merupakan suatu proses
untuk mengorganisasikan informasi atau judgement dalam memilih alternatif. Prinsip kerja AHP yaitu penyusunan hirarki, penilaian
kriteria dan alternatif, penentuan prioritas, konsistensi logis dan penggambungan pendapat responden.
Teknik AHP menyediakan prosedur yang sudah teruji efektif dalam mengidentifikasi dan menentukan prioritas dalam pengambilan
keputusan yang kompleks. Pentingnya teknik ini diaplikasikan karena mencakup penilaian secara sekaligus baik yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif. Teknik ini juga menyediakan prosedur untuk memeriksa kekonsistenan dalam penilaian oleh tim sehingga
megurangi bias dalam pengambilan keputusan. Prinsip kerja AHP terdiri dari:
1. Penyusunan Hirarki 2. Penilain Kriteria dan Alternatif
3. Penentuan Prioritas 4. Konsistensi Logis
Cr dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Cr=
RI CI
Dengan CI=
1 −
− n
n maks
λ
Nilai RI merupakan nilai indeks acak yang dikeluarkan oleh oakridge laboratory berupa Tabel 5.
Tabel 5. Nilai RI
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,52 1,41 1,45 1,49 14,51 1,48 1,56
5. Penggabungan Pendapat Responden Pendapat yang telah konsisten tersebut kemudian
digabungkan dengan menggunakan rataan geometrik, dengan rumus.
XG=
n
n
∏
xi Keterangan
: XG=
Rata-rata geometrik
n= Jumlah
responden xi=
Penilaian oleh
responden ke-i
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahan