d. Menghitung
lamda maksimum
Tahapan-tahapan untuk mencari lamda maksimum yaitu: 1. Kolom matriks awal dikalikan dengan bobot prioritas
2. Field-field sepanjang baris dijumlahkan 3. Jumlah masing-masing baris tersebut di bagi dengan bobot prioritas
4. Hasil pembagian pada tahap sebelumnya di bagi dengan jumlah kolom pada matriks awal.
4. Konsistensi Logis
Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria logis. Consistency ratio Cr
merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa, apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsekuensi atau tidak.
Semua elemen yang telah di kelompokkan harus memenuhi kriteria konsistensi yaitu Cr 0,1.
5. Penggabungan Pendapat Responden
Pada dasarnya AHP dapat digunakan untuk mengolah data dari satu responden ahli. Namun demikian dalam aplikasinya penilaian kriteria dan
alternatif dilakukan oleh beberapa ahli multi disiplisioner Sebagai konsekuensi dari hal tersebut, perlu dilakukan pengecekan konsistensi dari
setiap elemen satu persatu. Pendapat yang telah konsisten tersebut kemudian digabungkan dengan menggunakan rataan geometrik.
2.9. Penelitian Terdahulu
Penelitian Puspita 2007 mengenai perancangan BSC sebagai instrumen pengukuran kinerja pada PT. Unitex, Tbk. Adapun tujuan dari
penelitian ini mengetahui indikator-indikator kinerja yang selama ini di gunakan oleh PT. Unitex. Mengetahui peta strategi BSC yang sesuai dengan
visi, misi dan strategi pada PT. Unitex. Memperoleh rancangan sisem pengukuran kinerja yang sesuai dengan konsep BSC pada PT. Unitex serta
menganalisis kinerja yang telah dicapai perusahaan pada tahun 2005 berdasarkan pendekatan BSC.
Pratama 2006 melakukan penelitian mengenai Analisa Manajemen Strategis Dengan Pendekatan BSC Pada Perum Perhutani, Jakarta.
Penelitian ini merumuskan sasaran strategik dan indikator hasil kinerja perusahaan dan merancang metode pengukuran kinerja perum perhutani
berdasarkan pendekatan empat pendekatan BSC. Penelitian terdahulu dijadikan penulis sebagai acuan dalam menulis,
adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan pada Kelompok Tani Cibereum Jempol dengan
pengukuran kinerja finansial yang masih bersifat sederhana sedangkan kedua penelitian terdahulu yang dilakukan di perusahaan.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan tingginya kualitas beras organik menyebabkan tingginya permintaan beras organik khususnya
konsumen kalangan menengah ke atas dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi yang memiliki banyak pertimbangan diantaranya, beras organik adalah
produk yang ramah lingkungan dan aman dikonsumsi. Banyaknya permintaan akan beras organik menjadikan Kelompok Tani Cibereum Jempol perlu
menetapkan strategi pengembangan produksi pemasaran yang tepat dan mengarah pada pencapaian tujuan akhir dan membantu rencana dan keputusan
kelompok tani untuk mencapai tujuan. Dalam penyusunan strategi pengembangan produksi dan pemasaran hal yang diperlukan yaitu
mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal kelompok tani. Tujuan melakukan analisis lingkungan agar perusahaan dapat
mengantisipasi lingkungan perusahaan, sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan perusahaan.
Penentuan strategi pengembangan produksi dan pemasaran menggunakan tiga tahapan. Pada tahap pertama perumusan strategi, tahap
kedua perumusan inisiatif stategik dan tahapan ketiga pengukuran kinerja. Pada tahap pertama, perumusan strategi diawali dengan analisis eksternal dan
analisis internal. Tahap kedua menentukan prioritas yang harus dipilih oleh Kelompok Tani Cibereum Jempol, sedangkan tahap ketiga pengukuran kinerja
dengan menggunakan BSC Faktor-faktor strategis perusahaan yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis SWOT, Balanced Scorecard dan
Analytical Hierarchy Process AHP. Kerangka pemikiran yang mendasari