Lingkungan Mikro Lingkungan Makro

3. Evaluasi strategi Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan intenal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan, mengukur kinerja dan melakukan tindakan korektif.

2.5. Analisis SWOT

Lingkungan perusahaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan internal yang terdiri dari variabel kekuatan dan kelemahan dalam kontrol manajemen perusahaan serta lingkungan ekternal yang meliputi variabel peluang dan ancaman di luar kontrol manajemen perusahaan. Perusahaan harus dapat mencapai kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal dan kekuatan-kekuatan eksternal suatu pasar untuk dapat mengembangkan strateginya. Untuk mencapi tujuan ini, perusahaan harus melakukan analisis lingkungan pemasaran yang kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati pada persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor-faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan acaman Rangkuti, 2003.

2.5.1 Analisis Lingkungan Internal

Menurut Pearce dan Robinson 1997, analisis lingkungan internal adalah analisis yang dilakukan terhadap situasi dalam perusahaan. Lingkungan internal perusahaan menggambarkan kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia, fisik, finansial perusahaan dan juga dapat memperkirakan kelemahan dan kekuatan struktur organisasi.

2.5.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal berkaitan dengan peluang dan ancaman. Dalam hal ini peluang dan ancaman diidentifikasikan sebagai acuan dalam perumusan pengembangan perusahaan. Analisis lingkungan eksternal menganalisis lingkungan mikro, lingkungan makro dan lingkungan industri.

A. Lingkungan Mikro

Menurut Kotler 2000, lingkungan mikro adalah lingkungan dengan perusahaan yang mempengaruhi perusahaan dalam melayani konsumennya. Lingkungan mikro terdiri dari pemasok, perantara pemasaran dan pelanggan. 1. Pemasok, yaitu perusahaan bisnis dan dan perorangan yang menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa. 2. Perantara pemasaran, yaitu pihak yang membantu perusahaan dalam mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang kepada pembeli terakhir. 3. Pelanggan, yaitu terdiri dari : a. Pasar konsumen terdiri dari perseorangan dan rumah tangga yang membeli produ untuk di konsumsi pribadi. b. Pasar industri terdiri dari orang yang membeli produk untuk proses lebih lanjut untuk digunakan dalam produksi sendiri. c. Pasar penjual ulang terdiri dari orang yang membeli produk untuk di jual dengan mendapatkan keuntungan. d. Pasar pemerintah terdiri dari badan pemerintah yang membeli produk untuk memproduksi layanan umur untuk memindahkan kepada orang lain yang membutuhkan. e. Pasar internasional terdiri dari pembeli yang berasal dari luar negeri termasuk konsumen, produsen penjual utang dan pemerintah asing. 4. Pesaing Setiap perusahaan menghadapi sejumlah pesaing dalam pasarnya. Perusahaan harus dapat menyusun strategi-stetegi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya yang sering juga dikenal sebagai strategi bersaing. Strtaegi ini berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan.

B. Lingkungan Makro

Lingkungan makro terdiri dari : 1. Aspek ekonomi, daya beli yang ada di suatu perekonomian bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, utang dan ketrsediaan kredit saat ini Kotler, 2000. 2. Aspek sosial, meliputi nilai-nilai, kepercayaan, sikap dan padangan, gaya hidup, pendidikan, serta religius. 3. Aspek teknologi, merupakan salah satu faktor yang menunjang dalam kenerhasilan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Kemajuan teknologi secar dramatis telah mengubah produk, jasa, pemasok, bahan baku serta jasa perusahaan. 4. Aspek politik dan Pemerintahan, keputusan pemasaran di pengaruhi oleh perkembangan lingkungan politik dan hukum. Lingkungan itu di bentuk oleh hukum, badan pemerintahaan dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi beragam organisasi dan individu Kotler, 2000.

C. Lingkungan Industri

Dokumen yang terkait

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria: Kasus di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat

0 24 181

Analisis Strategi Pengembangan Usahatani Beras Organik Kelompok Tani Cibeureum Jempol

3 28 182

Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik (Studi Kasus : Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

10 58 119

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran talas di kelurahan Situgede, kecamatan Bogor Barat, kota Bogor

20 109 103

Serasah agroedutourism sebagai sarana pelatihan dan pendampingan manajemen bidang pertanian di pondok pesantren mina 90 kelurahan mulyaharja, kecamatan bogor selatan, bogor

0 2 10

Analisis Ekonomi Pemanfaatan dan Pengembangan Sumberdaya Air (Studi Kasus: Kampung Cibereum Sunting, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor)

0 6 95

Efektivitas Kinerja dan Strategi Pengembangan Kelompok Tani Darma Bakti dalam Pengusahaan Beras Hitam di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor

1 17 113

Strategi Pemasaran Tepung Umbi Talas (Studi Kasus: Kelompok Wanita Tani Melati, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat)

1 14 93

Hubungan Tingkat Penggunaan Smartphone Pada Remaja Dengan Interaksi Dalam Keluarga (Kasus Remaja Di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor)

2 19 75

Analisis Perbandingan Usahatani Dan Pemasaran Antara Padi Organik Dan Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 3 190