3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Dalam mengembangkan usahanya Kelompok Tani Cibereum Jempol melakukan kerjasama dengan lembaga usaha lain.
Kerjasama yang dilakukan oleh Kelompok Tani Cibereum Jempol dilakukan dalam bentuk perjanjian dengan pihak pemerintah
khususnya Dinas Agribisnis Kota Bogor dan pihak ketiga yaitu pihak bank. Perjanjian dan kerja sama dengan pihak ketiga tersebut
akan mengurangi masalah yang dihadapi oleh Kelompok Tani Cibereum Jempol sehingga akan meningkatkan kepuasan
pelanggan. Sasaran strategik meningkatkan proses layanan pada konsumen, diukur dengan menggunakan service error rate. Service
error rate yang berkurang akan menunjukkan kinerja proses
layanan pada konsumen pada Kelompok Tani Cibereum Jempol semakin baik.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Proses pembelajaran dan pertumbuhan merupakan proses yan terpenting untuk membangun suatu organisasi. Proses
pertumbuhan dan pembelajaran bertumpu peningkatan kualitas karyawan. Keberhasilan pencapaian sasaran strategik pada
peningkatan kualitas karyawan, diukur dengan karyawan yang mengikuti pelatihan dan seminar yang dilakukan oleh Dinas yang
terkait.
4.5.2 Penetapan Target
Target yang ditetapkan oleh Kelompok Tani Cibereum Jempol ditetapkan berdasarkan kebijakan kelompok tani. Kinerja masa
lalu diguanakan sebagai acuan dalam penetapan kinerja pada masa yang akan datang. Penetapan target Kelompok Tani Cibereum Jempol
berdasarkan tolak ukur pada sasaran strategik perspektif BSC adalah sebagai berikut:
1. Penetapan Target Pada Perspektif Pelanggan
Tolok ukur perspektif pelanggan dari sasaran strategik meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu tingkat kepuasan
pelanggan. Target kepuasan pelanggan sebesar 100 persen. Hal tersebut berdasarkan bahwa pada tahun 2006 dan 2007 keluhan
yang diberikan pelanggan kepada Kelompok Tani Cibereum Jempol tidak ada, ini dikarenakan kepuasan pelanggan adalah
prioritas utama kelompok tani.
2. Penetapan Target Pada Perspektif Keuangan
Dilihat dari posisi strategisnya, Kelompok Tani Cibereum Jempol sedang berada di proses pertumbuhan yang berati
Kelompok Tani Cibereum Jempol berada dalam posisi strategis dalam perluasan pangsa pasar. Posisi ini baik untuk tujuan
peningkatan profitabilitas dengan penetrasi pasar untuk beras organik. Sasaran strategis yang direkomendasikan untuk Kelompok
Tani Cibereum Jempol adalah peningkatan laba dan efesiensi biaya. Tolok ukur perspektif keuangan dari sasaran strategik
peningkatan profitabilitas yaitu return on invesment ROI. Target yang ditetapkan oleh Kelompok Tani Cibereum Jempol yaitu
sebesar 80 persen. Sedangkan efesiensi biaya ukuran hasil yang digunakan yaitu rasio harga pokok produksi. Target yang
ditetapkan untuk efisiensi biaya sebesar 75 persen. Target tersebut ditetapkan berdasarkan kebijakan Kelompok Tani dalam
penggunaan tenaga kerja dan saprotan yang digunakan
3. Penetapan Target Pada Perspektif Proses Bisnis Internal
Tolok ukur perspektif proses bisnis internal dari sasaran strategik pengiriman barang secara kontinyu yaitu service error
rate . Target pengiriman barang secara kontinyu sebesar 100 persen.
Penetapan target tersebut berdasarkan Kelompok Tani ingin selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan mengutamakan
kebutuhan pelanggan sehingga dapat menjaga pangsa pasar. Sedangkan Tolok ukur dari sasaran strategik peningkatan
pengembangan usaha yaitu dengan perjanjian dan kerja sama yang dilakukan dengan pihak lain.
4. Penetapan Target Pada Perspektif Pertumbuhan dan
Pembelajaran Tolok ukur perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dari
sasaran strategik peningkatan kualitas karyawan yaitu karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan. Target Kelompok Tani
Cibereum Jempol dalam meningkatkan keterampilan anggota sebesar 100 persen.
Penetapan target yang dilakukan oleh Kelompok Tani Cibereum Jempol berdasarkan pada kebijakan Kelompok Tani
yang disesuaikan oleh kondisi Kelompok Tani. Matriks BSC Kelompok Tani Cibereum Jempol dapat dilihat pada tabel 21.
Tabel 21. Matriks BSC Kelompok Tani Cibereum Jempol
Ukuran Strategik Sasaran Strategik
Hasil Lag
Indicator Pemicu
Lead Indicator Target
Perspektif keuangan
• Peningkatan
profitabilitas •
Efesiensi biaya ROI
Rasio HPP Margin laba
bersih Perputaran total
aktiva 80
75
Perspektif Pelanggan
• Meningkatkan
kepuasan pelanggan
Tingkat kepuasan
pelanggan Survei kepuasan
pelanggan 100
Perspektif Proses Bisnis Internal
• Pengiriman
barang secara kontinyu
• Peningkatan
pengembangan usaha
Service error rate
Jumlah jenis kerja sama
yang terjalin Ketepatan waktu
pengiriman Kerja sama
dengan Dinas Agribisnis Kota
Bogor 100
Perspektif Pertumbuhan
dan Pembelajaran
• Peningkatan
kualitas karyawan
Karyawan yang
mengikuti pendidikan dan
pelatihan Analisis
kebutuhan pendidikan dan
pelatihan 100
4.6. Perumusan Inisiatif Strategik
Penentuan inisiatif strategik Kelompok Tani Cibereum Jempol merupakan program untuk mewujudkan sasaran strategik. Penentuan inisiatif
strategik metode yang digunakan yaitu metode AHP. Pengembangan hirarki penentuan prioritas inisiatif strategik berdasarkan pada rancangan BSC.
Susunan hirarki dapat dilihat pada lampiran 1. susunan hirarki pada level pertama merupakan tujuan utama yang akan dicapai melalui proses hirarki.
Tujuan utama dari struktur hirarki adalah penentuan prioritas inisiatif strategik. Berdasarkan hasil pengolahan terhadap hirarki level pertama diperoleh bobot
dan prioritas kriteria-kriteria yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan inisatif strategik.
Level kedua dari struktur hirarki adalah kriteria. Kriteria merupakan elemen yang terkait dengan tujuan hirarki. Elemen dari kriteria terdiri dari
empat perspektif BSC. Adanya nilai bobot yang berbeda, memberikan informasi kepada pihak Kelompok Tani Cibereum Jempol bahwa yang
menjadi prioritas inisiatif strategik adalah inisiatif strategik yang memiliki bobot paling besar. Tujuan menghitung besarnya bobot keempat perspektif
BSC adalah untuk mengetahui seberapa besar posisi dan peranan perspektif tersebut terhadap pencapaian tujuan yang diinginkan, yaitu penentuan prioritas
inisiatif strategik. Bobot dan prioritas elemen kriteria dapat di tunjukkan pada Tabel 22.
Tabel 22. Bobot dan prioritas elemen kriteria Elemen kriteria
Bobot Prioritas
Finansial 0.399
1 Pelanggan
0.229 3
Bisnis Internal 0.259
2 Pertumbuhan dan Pembelajaran
0.113 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa kriteria perspektif keuangan merupakan kriteria yang paling berpengaruh dengan bobot 0,431.
Pengambilan keputusan berasumsi bahwa perspektif keuangan lebih penting di banding perspektif yang lain. Perspektif selanjutnya yang berperan yaitu