17 dikelompokkan menjadi 2 yaitu, pada umur 6-9 tahun siswa SD tingkat rendah
dan pada umur 9-12 tahun siswa SD tingkat tinggi.
2.1.4.1 Sifat siswa SD kelompok umur 6-9 tahun
Siswa kelompok umur ini sifat fisiknya sangat aktif sehingga mudah merasa letih dan memerlukan istirahat. Koordinasi otot-otot kecil masih belum
sempurna, karena itu masih ada yang belum bisa memegang pensil dengan baik. Untuk dapat menciptakan proses belajar matematika yang efektif dan hidup, guru
harus dapat menentukan suasana yang tepat dengan kondisi anak. Hindari anak menulis atau mengerjakan soal matematika yang berkepanjangan karena dapat
menyebabkan anak jemu, bosan, lelah dan keterampilan menulisnya semakin menurun.
Sifat-sifat sosial siswa SD kelompok umur ini antara lain sebagai berikut: mereka mulai memilih kawan yang disukai, mulai senang membentuk kelompok
bermain yang anggotanya kecil, sering bertengkar, dan kompetisi di antara mereka sangat menonjol. Berdasar pada sifat sosial mereka, untuk dapat menciptakan
suasana belajar matematika yang efektif dan hidup hendaknya guru dalam membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi memperhatikan anggota
kelompoknya. Jangan memaksa anak untuk masuk ke dalam kelompok yang tidak disukai atau tidak menyukainya. Kegiatan perlombaan matematika antar
kelompok akan sangat membantu anak untuk menguasai matematika, karena setiap kelompok ingin menjadi pemenang atau terbaik.
Adapun sifat-sifat emosional anak pada kelompok umur ini adalah mereka mulai menaruh perhatian terhadap apa yang dirasakan temannya. Mereka sangat
sensitif terhadap kritik dan celaan yang ditujukan kepada dirinya atau temannya.
18 Sifat mental anak kelompok usia ini adalah senang sekali belajar. Untuk
belajar matematika sifat ini merupakan modal yang besar. Tetapi guru harus bijaksana dalam memberi motivasi positif kepada mereka.
2.1.4.2 Sifat siswa SD kelompok umur 9-12 tahun
Salah satu sifat fisik anak kelompok umur ini adalah senang dan sudah dapat mempergunakan alat-alat dan benda-benda kecil. Hal ini terjadi karena
mereka telah menguasai benar koordinasi otot-otot halus. Untuk pelajaran matematika, kegiatan-kegiatan yang tepat dan disenangi misalnya mengubah
bangun dengan menggunting dan menyusun untuk mempelajari suatu konsep matematika.
Sifat sosialnya adalah mereka mulai dipengaruhi oleh tingkah laku kelompok, bahkan norma-norma yang dipakai di kelompok dapat menggantikan
norma yang sebelumnya diperoleh dari guru atau orang tua. Pada sifat emosional, mulai timbul pertentangan antara norma kelompok dan norma orang dewasa yang
dapat menyebabkan kenakalan remaja. Oleh karena itu untuk membuat peraturan di kelas harus mengikut sertakan siswa, karena mereka telah dapat menerima
peraturan-peraturan tetapi peraturan-peraturan tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan tidak kaku.
Sifat mental anak kelompok umur ini adalah mereka mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, lebih kritis, ada yang mempunyai rasa percaya diri yang
berlebihan, dan ingin lebih bebas. Perasaan ingin tahu yang tinggi ini merupakan modal besar bagi mereka untuk mempelajari sesuatu, termasuk matematika, dari
berbagai sumber. Namun guru perlu memberikan petunjuk atau pengarahan darimana sumber-sumber suatu topik matematika dapat diperoleh.
19
2.1.5 Performansi Guru