Gambaran Umum Daerah Penelitian Gambaran Umum Responden

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Jakarta Timur terletak diantara 106 49 35 Bujur Timur dan 06 10 37 Lintang Selatan. dengan ketinggian rata-rata 50 meter dari permukaan laut. Jakarta Timur mempunyai luas wilayah dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Selatan : Kabupaten Daerah Tk.II Bogor 2. Timur : Kabupaten Daerah Tk.II Bekasi 3. Utara : Jakarta Pusat dan Jakarta Utara 4. Barat : Jakarta Selatan Wilayah Jakarta Timur dibagi menjadi 10 kecamatan yaitu Kecamatan Matraman, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Kramat Jati, Kecamatan Pulo Gadung, Kecamatan Cakung, Kecamatan Ciracas, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Makasar dan Kecamatan Duren Sawit. Dari sepuluh kecamatan tersebut dapat dibagi menjadi 65 kelurahan, 673 Rukun Warga dan 7.513 Rukun Tetangga dengan kepadatan penduduk mencapai 2.393.788 jiwa dan terdiri dari 613.484 rumah tangga BPS, 2006. Menurut data BPS, jumlah penduduk Jakarta Timur pada tahun 2005 adalah sebesar 2.393.788 jiwa yang terdiri dari 1.199.152 jiwa laki- laki 50 persen dan 1.194.636 jiwa perempuan 50 persen. Berdasarkan jumlah tersebut dapat dilihat bahwa rasio antara penduduk laki- laki dan perempuan di Jakarta Timur seimbang. Sex Ratio penduduk Jakarta Timur adalah sebesar 1,003 yang artinya, setiap 1003 penduduk laki- laki berbanding dengan 1000 orang penduduk perempuan. Tabel 6 menunjukkan proporsi jumlah penduduk DKI Jakarta. Tabel 6. Jumlah Penduduk DKI Jakarta Tahun 2005 No. Kotamadya Laki-Laki jiwa Perempuan jiwa Jumlah jiwa 1. Kepulauan Seribu 11.664 10.448 22.112 2. Jakarta Selatan 1.002.152 993.062 1.995.214 3. Jakarta Timur 1.199.152 1.194.636 2.393.788 4. Jakarta Pusat 422.668 438.843 861.511 5. Jakarta Barat 1.158.072 1.164.160 2.322.232 6. Jakarta Utara 709.648 737080 1.446.728 TOTAL 4.503.356 4.538.229 9.041.585 Sumber : BPS, 2005

4.1.2 Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dan seluruhnya adalah ibu rumah tangga, yang terdiri dari ibu rumah tangga yang bekerja dan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Karakteristik responden yang dianalisis meliputi usia, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan jumlah pendapatan rumah tangga.

4.1.2.1 Responden Rumah Tangga Kelas Bawah

Responden kelas bawah terdiri dari kelompok usia antara 23-55 tahun dengan proporsi 2,5 persen responden adalah ibu rumah tangga dengan usia antara 15-24 tahun; 30 persen adalah usia antara 25-34 tahun; 35 persen adalah usia antara 34-44 tahun; 27,5 persen adalah usia antara 45-54 tahun dan sisanya sebesar 5 persen adalah usia lebih dari 55 tahun. Rata-rata jumlah anggota keluarga pada rumah tangga kelas bawah adalah 5,275 dengan jumlah anggota keluarga paling sedikit 3 orang dan paling banyak 10 orang dalam satu rumah. Jumlah anggota keluarga yang cukup besar disebabkan rata-rata satu rumah tangga memiliki tiga orang anak. Penyebab lain yaitu keadaan ekonomi yang kurang baik menyebabkan terdapat rumah yang dihuni oleh dua keluarga sekaligus untuk mengurangi pengeluaran tempat tinggal. Tingkat pendidikan responden kelas bawah hampir sebagian besar 45 adalah ibu rumah tangga berpendidikan SLTA dan merupakan tingkat pendidikan tertinggi yang dimiliki responden, sedangkan sisanya ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir SD dan SLTP. Tingkat pendidikan yang rendah dan ketrampilan yang kurang memadai berdampak pada pekerjaan responden. Sebagian besar 87,5 responden hanya sebagai ibu rumah tangga saja karena ketrampilan yang terbatas sehingga tidak mampu bersaing untuk memperoleh pekerjaan dengan tenaga kerja yang lain. Sisanya 12,5 bekerja sebagai pedagang dan buruh pabrik. Pendapatan rumah tangga sebagian besar hanya berasal dari kepala rumah tangga saja. Hasil wawancara menyebutkan pekerjaan kepala rumah tangga umumnya adalah buruh pabrik, supir, pekerja bangunan dan pedagang. Pendapatan yang diperoleh tidak menentu dan sebagian besar bersifat harian dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 20.000 sampai dengan Rp 50.000 per hari. Tingkat pendapatan rumah tangga kelas bawah berkisar antara Rp 500.000 sampai dengan Rp 2.000.000 per bulan. 4.1.2.2 Responden Rumah Tangga Kelas Menengah Karakteristik reponden kelas menengah lebih beragam karena berada diantara kelas bawah dan kelas atas sehingga karakteristiknya merupakan peralihan dari kelas bawah ke kelas atas. Responden kelas menengah terdiri dari kelompok usia antara 25-60 tahun dengan proporsi yang seimbang. Rata-rata jumlah anggota keluarga lebih sedikit dibandingkan kelas bawah yaitu sebesar 5,425. Setiap satu rumah tangga dihuni oleh satu keluarga dengan jumlah anggota keluarga sebagian besar 72,5 berkisar antara 4 - 6 orang terdiri dari 2 - 4 orang anak dan sebagian rumah tangga memiliki satu orang pembantu rumah tangga. Responden kelas menengah memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik dibandingkan dengan responden kelas bawah. Sebagian besar 55 responden berpendidikan SLTA dan jenjang pendidikan tertinggi yang telah dicapai responden yaitu pascasarjana. Hal ini menunjukkan bahwa pada kelas menengah responden telah memiliki kesadaran akan pentingnya pendid ikan. Tingkat pendidikan yang tinggi diduga menyebabkan 57,5 persen responden adalah ibu rumah tangga yang bekerja untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga. Jenis pekerjaan yang dilakukan adalah pegawai negeri 22,5, pegawai swasta 12,5 dan wiraswasta 22,5. Semakin banyak orang yang bekerja dalam satu rumah tangga maka semakin tinggi pula pendapatan rumah tangga yang diperoleh. Tingkat pendapatan responden kelas menengah berkisar antara Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 5.000.000 setiap bulannya. 4.1.2.3 Responden Rumah Tangga Kelas Atas Responden kelas atas terdiri atas kelompok usia antara 25-60 tahun dengan usia terbanyak antara 35-44 tahun yaitu sebesar 40 persen. Rata-rata jumlah anggota keluarga pada kelas ini cukup besar yaitu 5,5. Hal ini disebabkan anggota rumah tangga kelas atas terdiri dari keluarga inti termasuk pembantu. Rumah tangga responden rata-rata memiliki satu orang pembantu namun ada juga yang memiliki lebih dari satu orang. Responden kelas atas sebagian besar 50 sudah menempuh jenjang pendidikan sarjana yang menunjukkan pentingnya pendidikan pada golongan ini. Namun 40 persen responden tidak bekerja dan hanya berperan sebagai ibu rumah tangga saja, hal ini diduga karena jumlah pendapatan yang diperoleh oleh kepala keluarga sudah cukup besar. Sisanya bekerja sebagai pegawai swasta 20 dan wiraswasta 40. Tingkat pendapatan yang dihasilkan pada golongan ini lebih besar dari Rp 5.000.000 per bulan. Karakteristik responden rumah tangga masing- masing kelas sosial disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Karakteristik Umum Responden Berdasarkan Kelas Sosial Kelas Bawah Kelas Menengah Kelas Atas Total Karakteristik Responden jumlah jumlah jumlah Jumlah Usia 15-24 tahun 25-34 tahun 35-44 tahun 45-54 tahun 55 tahun 1 12 14 11 2 2,5 30 35 27,5 5 12 9 14 5 30 22,5 35 12,5 6 8 4 2 30 40 20 10 1 30 31 29 9 1 30 31 29 9 Anggota Keluarga 3 orang 4 orang 5 orang 6 orang 7 orang 8 orang 10 orang Rata-rata 1 16 13 4 1 1 4 5,3 2,5 40 32,5 10 2,5 2,5 10 4 8 8 13 3 3 1 5,4 10 20 20 32,5 7,5 7,5 2,5 4 7 5 3 1 5,5 20 35 25 15 5 5 28 28 22 7 5 5 5,38 5 28 28 22 7 5 5 Pendidikan SD SLTP SLTA Diploma Sarjana Pasca Sarjana 11 11 18 27,5 27,5 45 22 11 6 1 55 27,5 15 2,5 4 6 8 2 20 30 40 10 11 11 44 17 14 3 11 11 44 17 14 3 Pekerjaan 00 Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta 33 2 5 82,5 5 12,5 17 9 5 9 42,5 22,5 12,5 22,5 8 4 8 40 20 40 58 9 11 22 58 9 11 22 Pendapatan RTbulan 500.000 - 1.000.000 1.000.000 - 2.000.000 2.000.000 - 3.000.000 3.000.000 - 5.000.000 Lebih 5.000.000 31 9 77,5 22,5 26 14 65 35 20 100 31 9 26 14 20 31 9 26 14 20

4.2 Analisis Perubahan Pola Konsumsi Beras