Surabaya lebih akurat bila dibandingkan dengan nilai ramalan harga beras IR II Kota Yogyakarta. Teknik rataan bergerak sangat mudah dalam penerapannya dan
tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal. Metode ini sangat cocok untuk pola data yang stasioner. Ramalan yang dihasilkan dari teknik ini bersifat jangka
pendek.
5.2.3 Teknik Trend
Teknik trend menggambarkan kecenderungan peningkatan dan penurunan dalam jangka panjang dari sekumpulan data harga beras IR II yang dianalisis.
Analisis trend yang digunakan dalam teknik ini adalah trend linier, trend kuadratik dan trend Eksponensial. Trend kuadratik menghasilkan nilai MSE
terkecil untuk masing-masing Kota. Trend kuadratik yang memiliki nilai MSE yang relatif kecil terdapat pada Kota Surabaya dengan nilai MSE = 25.558,3.
Penerapan teknik trend untuk Kota Surabaya akan menghasilkan nilai ramalan yang lebih akurat bila dibandingkan dengan keempat kota lainnya.
Tabel 4 Nilai MSE Hasil Penerapan Teknik Trend MSE
No. Kota Linier Kuadratik
Eksponensial
1 Jakarta 48.193,1
45.089,1 46.404,1
2 Bandung 46.416,5
45.243,4 45.515,0
3 Yogyakarta 99.225,7
94.578,8 96.058,1
4 Surabaya 28.317,9
25.558,3 26.131,2
5 Denpasar 46.040,2
35.657,5 39.845,5
5.2.4 Teknik Pemulusan Eksponensial Tunggal
Jika rata-rata bergerak hanya memperhatikan pengamatan terkini, pemulusan eksponensial tunggal menyediakan rata-rata bergerak tertimbang
secara eksponensial semua nilai pengamatan yang lalu. Modelnya cocok untuk data tanpa trend yang tidak dapat diprediksi meningkat atau menurun. Pemulusan
eksponensial secara berkesinambungan merevisi estimasi berdasarkan pengalaman terkini. Teknik ini berbasis rerata pemulusan nilai lampau deret
secara menurun eksponensial. Penerapan teknik pemulusan eksponensial tunggal dengan program komputer MINITAB Release 14 menyediakan nilai
α optimum, sehingga memudahkan dalam penentuan nilai
α yang memberikan nilai MSE terkecil tanpa perlakuan coba-coba. Nilai MSE terkecil terdapat pada Kota
Surabaya dengan α = 1,342 dan MSE = 2.276,74. Nilai MSE terbesar terdapat
pada Kota Yogyakarta dengan α = 1,263 dan MSE = 11158,40. Nilai MSE hasil
penerapan teknik pemulusan eksponensial tunggal dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Nilai MSE Hasil Penerapan Teknik Pemulusan Eksponensial Tunggal
No. Kota α MSE
1 Jakarta 1,392
4.682,06 2 Bandung
1,305 5.855,12
3 Yogyakarta 1,263
11.158,40 4 Surabaya
1,342 2.276,74
5 Denpasar 1,426
3.991,52
5.2.5 Teknik Pemulusan Eksponensial Ganda