Cold treatment perlakuan dingin Fumigasi

14

1. Cold treatment perlakuan dingin

Pada proses penyimpanan terdapat beberapa perlakuan antara lain penyimpanan dingin yang dilakukan pada suhu 10 o C hingga -2 o C, penyimpanan beku dengan suhu di bawah -18 o C, dan penyimpanan biasa pada suhu di atas 10 o C. Metode cold treatment diaplikasikan pada proses penyimpanan dengan suhu rendah untuk mengendalikan hama dan penyakit khususnya serangga lalat buah. Sebagai metode disinfestasi pada buah dan sayuran, suhu harus disesuaikan untuk menghindari kebekuan produk selama proses perlakuan. Titik beku pada buah adalah -1º hingga -2 o C sedangkan sayuran pada suhu -0.5º hingga -1 o C. Keuntungan dari penggunaan teknologi ini adalah kerusakan atau penurunan mutu produk cenderung lebih kecil dibandingkan penggunaan heat treatment dan prosedurnya lebih mudah dilakukan dan dikontrol. Namun dalam pengontrolan serangga, teknologi ini sangat tergantung pada lamanya perlakuan, dan biaya operasinya yang mahal.

2. Fumigasi

Fumigan adalah bahan kimia yang pada suhu dan tekanan tertentu dapat berbentuk fasa gas pada konsentrasi yang cukup untuk membunuh hama. Teknologi fumigasi sudah dikenal sejak lama dan telah diaplikasikan secara luas diberbagai negara diseluruh dunia. Salah satu keunggulan fumigasi adalah dapat diaplikasikan pada komoditas dalam jumlah besar secara bersamaan sehingga dapat menghemat waktu. Fumigan dapat diperoleh dalam 3 bentuk, antara lain gas methyl bromida, kabondioksida, Hidrogen sianida, cair ethylen dibromida, dan karbon tetra khlorida, dan padat alumunium phospine. Penggunan fumigan ini dalam satuan beratvolume. Methyl bromida CH 3 Br merupakan fumigan dalam bentuk gas yang sudah umum digunakan, karena dapat mengontrol berbagai spesies serangga secara efektif, tidak mudah meledak dan relatif aman digunakan. Selain itu juga dapat diaplikasikan pada suhu rendah. Kelemahan methyl bromida dapat merusak lapisan ozon dan meninggalkan residu pada komoditas yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Sementara itu karbondioksida CO 2 tidak meninggalkan residu pada produk yang difumigasi dan cukup efektif untuk mengontrol beberapa hama pada gudang penyimpanan biji-bijian dengan waktu 15 aplikasi yang tidak terlalu lama. Namun fumigan ini tidak dapat mengontrol pupa serangga beras secara efektif. Untuk pengendalian hama dan penyakit pada komoditas perishable seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan bunga potong digunakan Hidrogen sianida. Alumunium phospine umumnya digunakan untuk pengendalian serangga di gudang penyimpanan biji-bijian. Bentuknya dapat berupa tablet atau tepung.

3. Iradiasi