RNA Genetik RNA Non Genetik

4 merupakan penyusun ribosom.Ribosom adalah organel sel yang berfungsi untuk mensintesis polipeptida.RNA-r belum diketahui strukturnya secara jelas. RNA-r berfungsi sebagai adaptor atau penyelaras pada proses sintesis polipeptida.

2. Gen dan Kode genetik

Gen tertentu membawa informasi yang dibutuhkan untuk membuat protein dan informasi itulah yang disebut sebagaikode genetik kodon. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan susunan asam amino Gurungeblog, 2008, Levine, tanpa tahun. Kode genetik dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. memperlihatkan kamus lengkap dari kode genetika. Kode itu mengandung U dan bukan T dalam triplet-triplet. Ini disebabkan oleh fakta bahwa para ahli genetika memandang triplet-triplet yang dibawa oleh molekul-molekul ARNd sebagai komponen-komponen kode genetika dan bukan sebagai-rangkatan dalam DNA sendiri. Hal ini didapatkan dari penelitian terhadap ARNd yang menghasilkan pemecahan kode. Tiap triplet yang mewakili informasi bagi suatu asam amino tertentu dinyatakan sebagai kodon. Kode genetik merupakan kombinasi tiga basa triplet kodon pada mRNA yang membawa informasi genetik. Kelompok yang terdiri dari tiga nukleotida triplet ini yang berdampingan pada DNA akan ditranskripsi menjadi tiga nukleotida RNA komplementer, yang kemudian ditranslasikan menjadi sebuah asam amino tunggal di 5 dalam rantai polipeptida Stansfield, dkk., 2006. Penetapan triplet kodon didasarkan atas 20 asam amino penyusun protein dan empat macam basa penyusunnya, sehingga secara matematik apabila menggunakan 2 basa hanya menghasilkan 16 4 2 kode genetik tidak cukup mewakili 20 asam amino dan 64 4 3 kode genetik apabila menggunakan 3 basa. Penggunaan triplet kodon sebagai kombinasi kode genetik menyebabkan satu macam asam amino dapat disandi oleh lebih dari satu triplet kodon, sebagai contoh leusin dapat dikode oleh 6 kodon berbeda pada mRNA. Keadaan ini disebut kode genetikbersifat degenerate Brown, 2002; Stansfield, dkk., 2008; Pai, 2005; Levine, tanpa tahun. Akibat dari degenerasi kode ini, banyak perubahan mutasi dapat terjadi pada sebuah gen tanpa mempunyai efek terhadap komposisi asam amino pada produk gen tersebut. Perubahan tersebut disebut mutasi bisu silent Stansfield dkk., 2008. Pada tahun 1968 Nirenberg, Khorana dan Holley menerima hadiah Nobel untuk penelitian mereka yang sukses menciptakan kode-kode genetik yang hingga sekarang kita kenal.Seperti kita ketahui asam amino dikenal ada 20 macam.Bagaimana 4 basa nitrogen ini dapat mengkode 20 macam asam amino yang diperlukan untuk mengontrol semua aktivitas sel? Para peneliti melakukan penelitian pada bakteri E. Coli. Mula-mula digunakan basa nitrogen singlet maka diperoleh 4 asam amino saja yang dapat diterjemahkan padahal ke 20 asam amino ini harus diterjemahkan semua agar protein yang dihasilkan dapat digunakan, kemudian para ilmuwan mencoba lagi dengan kodon duplet dan untuk menterjemahkan 16 asam amino ini pun belum cukup juga. Kemudian dicoba dengan triplet dan dapat menterjemahkan 64 asam amino. Hal ini wajar sekalipun melebihi 20 asam amino toh dari 64 asam amino yang diterjemahkan ada yang memiliki fungsi yang sama diantaranya kodon asam asparat GAU dan GAS sama dengan asam asam tirosin UAU, UAS dan sama juga dengan triptopan UGG. Bahkan ini sangat menguntungkan pada proses pembentukkan protein karena dapat menggantikan asam amino yang kemungkinan rusak. Selain itu, dari 20 asam amino diantaranya ada yang berfungsi sebagai agen pemotong gen atau tidak dapat bersambung lagi dengan doubel helix. Asam amino yang berfungsi sebagai agen pemotong gen diantaranya UAA, UAG, UGA. Beberapa sifat dari kode triplet diantaranya: 1. Kode genetik ini mempunyai banyak sinonim sehingga hampir setiap asam amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah kodon. Contoh semua kodon yang diawali dengan