Pencernaan, Penyerapan, dan Pengangkutan Lipid

81 dihasilkan akan mengalami metabolisme lebih lanjut secara aerobik dalam siklus asam trikarboksilat.

d. Proses Awal Pencernaan Lemak

Pada manusia dan hewan, ada tiga sumber asam lemak sebagai energi metabolisme, yaitu 1 triasilgliserol dalam makanan; 2 triasilgliserol yang disintesis dalam hati; dan 3 triasilgliserol yang disimpan dalam sel adiposa sel lemak sebagai butiran lipid. Beberapa tahap yang diperlukan sebelum triasilgliserol siap digunakan sebagai energi. Triasilgliserol yang terdapat dalam makanan akan diemulsi dalam usus dua belas jari sehingga terbentuk misel kemudian dipecah oleh enzim lipase menjadi gliserol dan asam lemak dalam usus halus. Asam lemak yang dihasilkan akan disintesis kembali membentuk triasilgliserol oleh mukosa usus. Triasilgliserol- triasilgliserol yang terbentuk akan masuk dalam pembuluh darah dalam bentuk silomikron Gambar 7.7 . Silomikron akan memasuki pembuluh darah untuk diangkut ke jaringan. Asam lemak akan dibebaskan oleh enzim lipoprotein lipase dalam pembuluh darah dan kemudian masuk ke sel otot atau sel adiposa. Dalam sel-sel otot, asam lemak akan dioksidasi sebagai bahan bakar dan pada jaringan adiposa akan disimpan dalam bentuk triasilgliserol. Proses pencernaan, pengangkutan, sampai penyimpanan triasilgliserol dari makanan ke dalam jaringan adiposa atau katabolisme pada jaringan otot dapat dilihat padaGambar 7.8. Pelepasan asam lemak dalam jaringan adiposa diatur oleh hormon epinefrin dan glukagon. Kedua macam hormon tersebut akan dilepaskan ke pembuluh darah bila kadar glukosa dalam darah rendah. Molekul hormon akan berikatan dengan molekul reseptor pada membran sel-sel adiposa. Pengikatan hormon oleh molekul reseptor akan mengaktifkan ‘second messenger’ pada sitoplasma, yaitu siklik AMP. Siklik AMP berperan secara tidak langsung melalui suatu protein kinase akan mengaktifkan enzim triasilgliserol lipase. Enzim tersebut mengkatalisis reaksi hidrolisis triasilgliserol menjadi gliserol dan asam lemak. Asam-asam lemak dalam sel-sel adiposa, selanjutnya, bedifusi melalui membran sel ke dalam pembuluh darah, asam lemak akan berikatan dengan proein darah, yaitu serum albumin dan diangkut ke jaringan yang membutuhkan untuk metabolisme energi. Dalam jantung dan otot-otot rangka, asam lemak akan dilepaskan dari albomin dan berdifusi ke dalam sel Gambar 7.9. Gliserol, monoasilglierol, dan diasilgliserol dari jaringan adiposa dapat digunakan untuk membentuk triasilgliserol dalam hati. Beberapa gliserol bebas yang terbentuk 82 dapat masuk ke aliran utama metabolisme melalui konversi dalam bentuk dihidroksiaseton fosfat DHAP.

e. Asam Lemak dalam Sel-sel Otot

Asam lemak dalam pembuluh darah masuk ke dalam sitoplasma sel-sel otot melalui difusi. Asam lemak yang terdapat dalam sitoplasma harus diangkut ke dalam matriks mitokondria agar proses degradasi oksidasi -oksidasi yang dilanjutkan dengan siklus asam trikarboksilat dapat terjadi. Untuk dapat masuk ke mitokondria, asam lemak dalam sitoplasma harus diaktifkan dahulu. Asam lemak akan diaktifkan dengan bantuan ATP dan KoASH. Asam lemak akan berikatan dengan KoASH melalui ikatan ester membentuk molekul lemak asil-KoA Gambar 7.10. Bentukan asil-KoA tersebut akan menembus membran luar mitokondria dengan cara difusi. Rantai asam lemak yang panjang menyebabkan asam lemak tidak dapat begitu saja masuk ke dalam matriks mitokondria walaupun dalam bentuk asil-KoA. Perlu adanya pengangkutan khusus sehingga bentukan asil-KoA dalam ruang antar membran mitokondria dapat menembus membran dalam mitokondria dan masuk ke dalam matriks mitokondria. Pengangkutan khusus tersebut dinamakan ‘karnitin shuttle’. Asil-KoA akan berikatan dengan karnitin membentuk asil karnitin dan dengan bantuan enzim karnitin asil transferase I, asil karnitin dapat menembus membran mitokondria dan masuk ke dalam matriks mitokondria Gambar 7.11. Gugus asil akan dilepaskan dalam matriks mitokondria dan karnitin akan dikembalikan ke ruang antar membran dengan bantuan enzim translokase. Gugus asil akan kembali berikatan dengan KoASH sehingga terbentuk molekul asil-KoA. Gambar 7.7 Diagram dari suatu silomikron