Oksidasi Asam Lemak dengan Atom C Berjumlah Ganjil

88 Asam lemak dengan jumlah atom C ganjil tidak banyak dijumpai di alam, tetapi ditemukan dalam jumlah yang signifikan pada sejumlah tumbuhan dan organisme laut. Asam lemak ini mengalami proses -oksidasi yang normal, tetapi pada akhir degradasi akan dihasilkan 1 asetil KoA dan 1 unit molekul dengan 3 atom C, yaitu propionil KoA Gambar 7.13. Propionil KoA tidak dapat memasuki siklus asam trikarboksilat, sehingga perlu diubah dalam bentuk suksinil KoA. Tiga tahap reaksi dibutuhkan untuk mengubah propionil KoA menjadi suksinil KoA, yaitu 1 reaksi karboksilasi pembentukan D-metilmalonil KoA; 2 isomerisasi D-metilmalonil KoA menjadi L- metilmalonil KoA; 3 pembentukan suksinil KoA. Suksinil KoA yang terbentuk akan masuk ke jalur siklus asam trikarboksilat untuk membentuk asam suksinat.

h. Metabolisme Badan-badan Keton

Proses -oksidasi akan menghasilkan asetil KoA untuk menjalani oksidasi lebih lanjut dalam siklus asam trikarboksilat,pada kondisi tertentu, misalnya pada orang yang berpuasa, bencana kelaparan, penderita diabetes militus, atau diet rendah karbohidrat, asetil KoA dihasilkan dalam jumlah sangat besar di atas batas normal karena pemecahan asam lemak yang berlebihan. Pemecahan asam lemak dalam jumlah berlebih terjadi karena jumlah karbohidrat tidak mencukupi atau terganggunya pemanfaatan karbohidrat, khususnya glukosa. Metabolisme lemak dan glukosa yang tidak seimbang tersebut menyebabkan perubahan aliran nutrisi pada berbagai macam jalur Gambar 7.13 . Metabolisme asam lemak tak jenuh 16:2 9,12 89 Gambar 7.14. Tahap akhir dari -oksidasi asam lemak dengan jumlah atom C ganjil. Propionil KoA akan diubah menjadi suksinil KoA untuk dapat masuk ke jalur asam trikarboksilat. Asam lemak menjadi molekul bahan bakar pilihan untuk jantung, otot rangka dan hati jika tidak tersedia karbohidrat..Asam oksaloasetat dari siklus asam trikarboksilat akan berkurang jumlahnya jika kondisi ini berlanjut, karena molekul tersebut akan digunakan untuk pembentukan glukosa, akibatnya akan terjadi timbunan asetil KoA dari proses -oksidasi yang tidak berlanjut ke siklus asam trikarboksilat. Timbunan asetil KoA tersebut akan mengalami metabolisme pada jalur yang lain untuk membentuk badan-badan keton, yaitu asetoasetat, -hidroksibutirat dan aseton Gambar 7.15.. Pembentukan badan-badan keton lebih banyak dibentuk dalam hati, tetapi akan segera didistribusikan ke seluruh tubuh melalui darah. Badan-badan keton dapat keluar tubuh melalui pernafasan atau air seni. Aseton dapat dikeluarkan melalui pernafasan dan -hidroksibutirat dapat dikeluarkan melalui air seni. Individu yang mengandung badan-badan keton dalam jumlah tinggi dalam darahnya, secara medis disebut mengalami ketosis. Ketosis dapat menyebabkan turunnya pH darah atau asidosis yang dapat menyebabkan kematian. Gambar 7.15. Pembentukan badan-badan keton dari asetil KoA.