Struktur primer adalah struktur rantai polipeptida linier, yang terjadi karena ikatan
21
pula bahwa 4 atom dari gugus peptida dan 2 atom karbon a terletak dalam satu bidang, sedemikian mpa sehingga atom 0 dari gugus karbonil dan atom H dari gugus -
NH- berada pada posisi trans. Penataan planar ini merupakan hasil stabilisasi resonansi ikatan peptida. Dari penemuan ini, tulang punggung rantai polipeptida dapat
digambarkan sebagai serangkaian bidang-bidang yang relatif kaku, yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh gugus metilen -CHR-. Dalam tulang punggung rantai
polipeptida, satu pertiga dari semua ikatan-ikatan tunggal adalah ikatan-ikatan C-N yang tidak dapat berotasi karena sifat ikatan rangkapnya yang mempengaruhi
kekakuan constrains sejumlah konformasi rantai-rantai polipeptida. Struktur sekunder suatu protein distabilkan oleh ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen dapat terjadi
antara atom H dari gugus -NH- residu asam amino dengan atom O gugus karbonil
residu asam amino berikutnya, atau atom O gugus karbonil asam amino ketiga dan seterusnya.
Gambar 3.11 Struktur skunder protein 3. Struktur tersier adaiah Struktur sekunder yang membelok-belok dan melipat-lipat
ke dalam tiga dimensi membeniuk protein globularyang kompak.
Gambar 3.12Struktur tersier protein 4. Struktur kwartener adaiah Struktur gabungan antara Struktur-Struktur tersier
melalui ikatan nonkovalen.
22
Gambar 3.13 struktur kuarter protein Fungsi Protein dalam Fungsi Biologi
1. Protein Regulator Bioregulator Hormon 2. Biokatalisator Enzim
3. Protein Transport: Hb, Alb, Lipoprotein,Transferin, protein integral membran 4. Protein Kontraktil: aktin dan miosin
5. Protein Struktural: kolagen,tubulin,keratin,glikoprotein 6. Protein Pelindung dan pertahanan: Ig, interferon, perforin,IL, fibrinogen