88
c. Sistem informasi yang belum memadai Sistem informasi yang berkembang saat ini belumlah memadai, terutama
bagi industri yang kesulitan untuk mencari pasar karena tidak adanya sistem informasi yang tertata rapi.
d. Aspek kelembagaan yang belum efektif Kelembagaan yang dimaksud adalah kelompok petani pala sebagai
pemasok utama bahan baku dan juga pemerintah terutama pemerintah kabupaten. Yang terjadi saat ini adalah pemerintah berada pada pihak yang menunggu, jika
ada kemauan dari para petani pala, maka barulah pemerintah memfasilitasi. e. Kurangnya bahan baku akibat kurangnya gairah petani pala.
Kelanjutan dari usaha petani pala kurang mendapat perhatian pemerintah. Akibatnya yang terjadi adalah secara luasan kebun pala memang masih
menjanjikan, namun dari segi produksihasil panen sangat jauh dari yang diharapkan. Bahkan beberapa industri pengolahan minyak pala harus gulung tikar
dengan konsekuensi banyaknya alat suling yang idle karena kurangnya bahan baku biji dan fuli pala yang dibutuhkan. Kalaupun ada, mengharuskan industri
membelinya dengan harga tinggi atau mencari keluar kabupaten bahkan luar propinsi yang otomatis tidak akan menutup biaya produksi.
f. Terbatasnya modal petani pala Biasanya petani pala mengusahakan tanamannya dalam skala yang relatif
kecil, demikian juga modal yang dimiliki. Akibatnya usaha untuk melakukan diversifikasi khususnya pengolahan minyak pala relatif sulit untuk diwujudkan.
g. Tidak adanya pola bapak angkat Belum adanya investor atau lembaga yang benar-benar serius untuk
membina petani pala atau bekerjasama menngusahakan diversifikasi produk pala melalui pengolahan minyak pala menjadi produk yang memiliki nilai tambah
lebih tinggi.
4.3.1.2 Faktor Eksternal
Untuk mengetahui faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dari industri yang akan dikembangkan dilakukan jajak pendapat melalui alat bantu
pengisian kuesioner terhadap pakar.
89
Faktor eksternal yang menjadi peluang. a. Prospek pasar dalam negeri dan luar negeri
Dengan meningkatnya
kebutuhan manusia akan produk-produk olahan
minyak pala, maka hal ini merupakan peluang bagi industri produk olahan minyak pala untuk melakukan diversifikasi produk dan memperluas pemasaran.
b. Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan agroindustri Kebijakan pemerintah selama ini mendukung pengembangan produk-
produk agroindustri. Sub sektor perkebunan semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional, mengingat makin
terbatasnya peranan minyak bumi yang selama ini merupakan sumber utama devisa negara. Hal ini merupakan peluang untuk dapat memanfaatkan buah sejati
ataupun semu dari pala termasuk biji dan fulinya yang menghasilkan minyak pala. c. Adanya perhatian dari litbang untuk pengembangan minyak pala.
Saat ini ada beberapa balai penelitian yang sudah melihat peluang pasar dari produk olahan minyak pala. Hal ini merupakan peluang yang sangat baik
bagi industri tersebut untuk dapat berkembang dan melakukan diversifikasi produk, karena selain menyumbangkan ilmu, pihak tersebut biasanya akan
menyumbangkan finansial. d. Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk agroindustri
Dengan meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan, maka banyak kalangan masyarakat tertentu yang melirik produk-produk agroindustri karena
dianggap lebih baik dan aman untuk kesehatan tubuh. Faktor eksternal yang menjadi ancaman.
a. Banyaknya pungutan-pungutan liar Banyaknya pungutan-pungutan liar merupakan suatu ancaman karena
akan menaikkan biaya operasional industri yang sebenarnya tidak memeberi manfaat bagi industri. Apabila hal ini berlangsung terus-menerus maka akan
menimbulkan kelesuan untuk berusaha bagi industri karena industri akan merasa dirugikan.
90
b. Kebijakan pemerintah daerah atau pusat yang tidak konsisten antara satu dinasinstansi dengan lainnya.
Kebijakan yang saling tidak konsisten ini akan menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakamanan dalam berusaha bagi industri dan
selanjutnya akan mengancam kelangsungan industri.
4.3.1.3 Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal