Pemanfaatan Tanaman Pala Tanaman Pala .1

26 naman pala memiliki mahko sampai tanaman berumur 60 – 70 tahun. Dalam setahun tanaman pala dapat iasanya waktunya tidak sama. Umumnya buah p gkan dari bijinya sangat tinggi kandungan minyak atsiri, saponin, miristis mak, juga sangat baik dan sangat kemerahan yang menyelimuti biji pala menyerupai jala. Warna fuli kadang- kadang putih kekuning-kuningan Dalam keadaan pertumbuhan yang normal, ta ta yang rindang, dengan tinggi batang 10 – 18 m. Mahkota pohonnya meruncing ke atas, dengan bagian paling atasnya agak bulat serta ditumbuhi daunan yang rapat. Daunnya berwarna hijau mengkilat, panjangnya 5 – 15 cm, lebar 3 – 7 cm dengan panjang tangkai daun 0.7 – 1.5 cm. Tanaman pala mulai berbuah pada umur 7 tahun, dan pada umur 10 tahun sudah berproduksi secara menguntungkan. Produksinya akan terus meningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi. Hal tersebut berlangsung terus dipetik dua kali, yang setiap daerah b ala dipanen setelah cukup tua, yang ditandai dengan merekahnya buah, umurnya +- 6 bulan sejak berbunga Deptan Irian Jaya 1986.

2.1.2 Pemanfaatan Tanaman Pala

Berdasarkan hasil riset penelitian yang dilakukan National Science and Technology Authority , dalam bukunya Guidebook on the proper use of medicinal plants , buah pala mengandung senyawa-senyawa kimia yang bermanfaat untuk kesehatan. Kulit dan daging buah pala misalnya, terkandung minyak atsiri dan zat samak. Sedangkan fuli atau bunga pala mengandung minyak atsiri, zat samak dan zat pati. Sedan in, elemisi, enzim lipase, pektin, lemonena dan asam oleanolat Sutomo 2006. Batangkayu pohon pala yang disebut dengan “kino” hanya dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Kulit batang dan daun tanaman pala juga menghasilkan minyak atsiri. Fuli disebut juga dengan “bunga pala”. Bunga pala ini dalam bentuk kering banyak dijual didalam negeri, seperti halnya biji pala, namun biji pala tidak pernah dimanfaatkan oleh orang-orang pribumi sebagai rempah-rempah. Daging buah pala selain mengandung minyak atsiri dan zat sa digemari oleh masyarakat jika telah diproses menjadi makanan ringan, misalnya: asinan pala, manisan pala, marmelade, selai pala, dan kristal daging 27 mpir semua bagian buah pala mengandung senyawa kimia yang berman tah, nyeri haid, rematik dll Sutomo perl Pros beb a. k ahun 2010 pangsa b. d. , merupakan pasar dalam negeri yang potensial bagi produsen pala. Hal ini perlu diantisipasi sedini mungkin supaya pala lokal tidak kalah bersaing dengan pala dari luar buah pala. Minyak atsiri yang dihasilkan tanaman pala sendiri banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik. Ha faat bagi kesehatan, diantaranya dapat membantu mengobati masuk angin, insomnia gangguan susah tidur, bersifat stomakik memperlancar pencernaan dan meningkatkan selera makan, karminatif memperlancar buang angin, antiemetik mengatasi rasa mual mau mun 2006. Pala sebagai salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa negara u terus didorong peningkatannya baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. pek pengembangan komoditi pala untuk masa depan cukup baik, mengingat erapa hal yang mendukungnya seperti: Sebagai salah satu komoditas penghasil minyak atsiri, minyak pala sangat berpeluang untuk dikembangkan mengingat peruntukan penggunaannya masih terbuka luas dengan berkembangnya industri makanan, obat-obatan, aromaterapi, dan lain sebagainya. Menurut Kemala 1999 proyeksi nilai impor minyak atsiri dunia dan nilai ekspor minyak atsiri Indonesia dengan menggunakan persamaan regresi menunjukkan bahwa nilai ekspor minya atsiri Indonesia semakin jauh dari nilai impor minyak atsiri dunia, yang artinya bahwa pangsa pasar Indonesia semakin kecil, pada t pasar Indonesia hanya 1.7. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar minyak atsiri Indonesia di pasaran luar negeri Internasional masih terbuka luas dan laju ekspor Indonesia saat ini masih dapat dan harus ditingkatkan. Permintaan pasar dunia akan pala setiap tahun terus meningkat, tidak kurang dari 60 kebutuhan pala dunia didatangkan dari Indonesia. c. Lahan potensial untuk pengembangan tanaman pala masih tersedia cukup luas. Dengan potensi sumberdaya alam yang besar serta umur tanaman pala yang relatif masih muda atau tanaman belum menghasilkan masih cukup luas, disamping dimilikinya potensi kesesuaian lahan lingkungan, maka di masa mendatang Indonesia dapat menjadi produsen utama pala dunia. Penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa 28 . . Upaya pengembangan pala yang dilaksanakan kiranya harus emenuhi kualitas yang telah menjadi standar dunia, sehingga pala Indonesia ih baik bila dibandingkan dengan negara produs nutmeg oil dan mace oil sekitar 7 – 15, antara lain m i campu negeri. Adanya kecenderungan industri skala kelompok tanirumah tangga antara lain karena investasi dan biaya produksi lebih rendah, lebih efisien, lebih fleksibel dan dapat melayani permintaan pasar baru e. Pala Indonesia lebih disukai oleh pasar dunia, karena mempunyai beberapa kelebihan dibanding pala dari negara lain, kelebihannya antara lain rendemen minyaknya yang tinggi dan memiliki aroma yang khas. Berdasarkan kondisi diatas, pengusahaan pala di Indonesia mempunyai prospek untuk ditingkatkan m mempunyai daya saing yang leb en lainnya.

2.1.3 Minyak Pala Nutmeg Oil