84
Tabel 17 Rekapitulasi Perhitungan NPV, IRR, PBP, dan BC Ratio Kriteria Kelayakan Investasi Satuan
RatioNilai
NPV Rp
4 362 473 952 IRR
47.2 PBP bln
11.5 BC Ratio
kali 1.11
Nilai IRR dari hasil perhitungan didapatkan sebesar 47.2 pertahun dengan tingkat discount rate 16.5 dan 8, yang berpedoman pada tingkat suku
bunga pembiayaan yang berlaku dan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia. Proyek industri ini dinyatakan layak untuk dilaksanakan, karena
memiliki nilai IRR yang lebih besar dari nilai discount rate, artinya investasi tersebut lebih memberikan manfaat dibanding manfaat yang diberikan tingkat
suku bunga bank yang relevan. Net Benefit Cost Ratio
sering disebut sebagai profitability index yang merupakan perbandingan antara keuntungan yang diperoleh terhadap biaya yang
dikeluarkan. Industri kosmetik ini mempunyai nilai Net BC sebesar 1.16. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa industri tersebut layak untuk dilaksanakan
karena nilai Net BC lebih dari satu.
4.2.4.9 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan terhadap kondisi paling umum yang mungkin terjadi yaitu penurunan harga jual produk, kenaikan harga bahan baku,
dan penggabungan kedua kondisi tersebut. Analisis sensitivitas dilakukan dengan asumsi biaya lainnya tetap.
Berdasarkan hasil analisis sensitivitas terhadap kondisi pada saat bahan baku mengalami kenaikan sebesar 10 industri kosmetik yang merupakan produk
olahanminyak pala masih layak. Hal ini disebabkan kenaikan bahan baku sebesar itu tidak terlalu memberikan pengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan jika
dibandingkan dengan penerimaan yang diterima. Pada kondisi harga jual produk turun sebesar 5, industri ini masih layak dipertimbangkan karena berkurangnya
penerimaan masih dapat mengcover biaya-biaya yang ada sehingga tidak menimbulkan dampak yang terlalu buruk terhadap profit yang diterima
perusahaan. Pada kondisi gabungan yaitu bahan baku naik 10 dan harga jual
85
produk turun 5, maka industri juga masih layak untuk dipertimbangkan karena baik turunnya harga jual maupun naiknya harga bahan baku tetap tidak dapat
mempengaruhi kuatnya posisi profit industri. Kondisi tersebut dapat terlihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Analisis Sensitivitas Industri Kosmetik
Kriteria Kelayakan
Proyek Kondisi
Normal Harga Jual
Turun 5 Bahan Baku
Naik 10 Bahan Baku
Naik 10 dan Harga Jual
Turun 5
NPV Rp. 4 362 473.952
2 587 818 971 2 446 138 574
671 483 594 IRR
47.2 44.52
44.17 33.90
PBP tahun 11.5 bulan
1.5 1.6
3.3 BC Ratio
1.16 1.10
1.09 1.04
Status Kelayakan
Layak Layak
Layak Layak
Dari Tabel 18 diatas, jika dilakukan perbandingan dua skenario arus kas, industri kosmetik ini lebih sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku daripada
penurunan harga jual, sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi industri untuk memilih strategi pemasaran melalui “perang harga”, karena turunnya harga jual
produk tidak terlalu memberikan pengaruh negatif bagi industri.
4.3 Strategi Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala 4.3.1 Penentuan Posisi Agroindustri Produk Olahan Minyak Pala
4.3.1.1 Faktor Internal