Analisis kelayakan usaha Analisis Permintaan Analisis Aspek Teknis dan Teknologi Pengolahan Hasil

56 Untuk mendapatkan data tersebut digunakan teknik pengumpulan data berikut : a. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur ini dilakukan untuk mendapatkan data primer langsung dari sumbernya dengan menggunakan suatu instrumen penelitian kuesioner Sihkadarmanti 2006. Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang ahli dalam bidang agroindustri produk olahan minyak pala. b. Observasi Teknik ini digunakan untuk melakukan pencatatan secara teliti dan sistematis terhadap penelitian untuk melengkapi teknik wawancara Sihkadarmanti 2006. c. Dokumentasi Teknik ini terutama digunakan untuk mendapatkan data sekunder maupun informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian. Data sekunder diperoleh dari telaah literatur, kajian pustaka, jurnal, dan artikel hasil penerbitan sumber karya ilmiah Sihkadarmanti 2006. 3.3 Analisis Data dan Pengolahan Hasil

3.3.1 Analisis kelayakan usaha

Perencanaan kebutuhan dana dilakukan secara kuantitatif terhadap kebutuhan dana modal tetap dan dana modal operasional. Perhitungan perkiraan kebutuhan dana investasi dilakukan berdasarkan standar harga pasar. Perencanaan kebutuhan dana juga berkaitan dengan analisis secara deskriptif mengenai sumber-sumber penyediaan dana yang dapat dimanfaatkan. Analisis kelayakan menggunakan instrumen seperti NPV, BCR, dan IRR Sutojo 2000.

3.3.2 Analisis Permintaan

Metode prakiraan produksi dan permintaan pemasaran dihitung dengan menggunakan metode peramalan kualitatif yaitu berupa studi literatur Sutojo 2000. 57

3.3.3 Analisis Aspek Teknis dan Teknologi

Analisis aspek teknis dan teknologi meliputi penentuan kapasitas produksi ekonomis, pemilihan teknologi, bahan baku, bahan pembantu dan pendukung lain serta penentuan lokasi proyek dan letak pabrik Ariyoto 1986, diacu dalam Marimin 1993. Faktor yang diperlukan untuk menentukan lokasi adalah faktor ketersediaan bahan mentah, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, ketersediaan tenaga kerja serta fasilitas transportasi yang cukup memadai perlu dijadikan dasar analisis Husnan Suwarsono 1999.

3.3.4 Pengolahan Hasil

Pengisian bobot untuk masing-masing kriteria pada pemilihan metode destilasi, produk olahan unggulan minyak pala, dan lokasi potensial pengembangan industri menggunakan skala 1-5 yaitu mulai dari paling tidak penting sampai paling penting. Sedangkan penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Pemberian bobot pada kriteria dan penentuan skor pada alternatif menggunakan skala 1-5. Skala 1 berarti paling tidak berpotensi, skala 2 artinya tidak berpotensi, skala 3 artinya agak berpotensi, skala 4 artinya berpotensi, dan skala 5 berarti paling berpotensi. Dasar pembagian ke dalam lima skala ini adalah pendapat yang menyatakan bahwa kemampuan manusia untuk membuat perbedaan kualitatif secara baik disajikan dalam lima atribut yaitu equal, weak, strong , very strong, dan absolut Saaty 1990. Data hasil pengisian kuesioner oleh ahli diolah dengan menggunakan metode MPE untuk penyaringan alternatif pemilihan metode destilasi, produk olahan agroindustri minyak pala , dan penentuan lokasi industri. Untuk mendapatkan agregat dari pendapat pakar untuk nilai alternatif berdasarkan kriterianya adalah dengan cara menggunakan rataan geometrik. Untuk mengetahui kelayakan finansial dari agroindustri produk olahan minyak pala yang sudah terpilih sebelumnya melalui Metode Perbandingan Eksponensial, maka digunakan beberapa asumsi. Penentuan posisi agroindustri produk olahan minyak pala didapat dari hasil pengisian dan pengolahan kuesioner berupa analisis faktor internal dan eksternal. Selanjutnya analisis faktor internal 58 dan eksternal tersebut diolah dengan memakai Internal-Eksternal Matrik dan analisis SWOT yang selanjutnya menghasilkan alternatif strategi pengembangan agroindustri produk olahan minyak pala. Untuk menentukan strategi prioritas dalam rangka pemberdayaan masyarakat Kabupaten Bogor melalui pengembangan agroindustri produk olahan minyak pala, maka alternatif strategi yang telah dihasilkan sebelumnya diolah dengan menggunakan metode AHP dibantu software Expert Choice 2000. Nama-nama responden pakar yang dimintakan saran dan pendapat baik melalui wawancara langsung maupun melalui pengisian kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1. 59 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Metode Destilasi, Produk Unggulan, dan Lokasi Industri. 4.1.3 Metode Destilasi Minyak Pala