Sektor Tanaman Pangan dan Holtikultura Sektor Peternakan Sektor Kehutanan dan Perkebunan

45 tanaman bahan makanan senilai 52.6, tanaman perkebunan senilai 4.5, peternakan dan hasil-hasilnya senilai 36.4, kehutanan senilai 0.3, dan perikanan senilai 6.2 terhadap total PDRB sektor pertanian. Sedangkan Jumlah penduduk di Kabupaten Bogor yang bekerja pada sektor pertanian kurang lebih 72 221 orang atau hanya sekitar 5.95. Pertanian di Kabupaten Bogor terdiri dari pertanian pangan, sayuran dan hortikultura, dan perkebunan. Tanaman pangan padi menyebar hampir di semua kecamatan, dengan variasi luasan yang berbeda. Padi sawah terdapat di Kecamatan diantaranya di Rumpin, Cigudeg, Sukajaya, Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Caringin, Jonggol, Sukamakmur, Cariu, dan lainnya. Tanaman padi gogo menyebar hanya di beberapa kecamatan dalam luasan terbatas. Produktivitas tanaman padi sawah adalah berkisar 4 – 5 ton per Ha, sedangkan produktivitas padi gogo 2 – 3 ton per Ha.

b. Sektor Tanaman Pangan dan Holtikultura

Kontribusi sub sektor ini terhadap total PDRB sektor pertanian menduduki peringkat pertama dibanding sub sektor lainnya yakni senilai 52.6. Sumbangannya sendiri terhadap total PDRB Kabupaten Bogor tahun 2007 senilai 2.6. Kendala utama dalam komoditas lahan kering semusim dan tahunan adalah masih rendahnya produktivitas yang terkait dengan manajemen usaha tani, dan pemasaran. Khususnya untuk tanaman buah, sebenarnya ada varietas lokal yang sudah dikenal tapi produksi masih rendah. Upaya pengembangan komoditas komoditas bersifat lokal perlu dilakukan.

c. Sektor Peternakan

Kabupaten Bogor memiliki potensi cukup baik di bidang peternakan. Kontribusi sub sektor peternakan terhadap total PDRB Kabupaten Bogor tahun 2007 senilai 1.8. Perkembangan populasi ruminansia dan unggas pada umumnya meningkat setiap tahun, terutama berkembang di Bogor Barat dan Bogor Timur, yang didukung oleh sumber daya alamnya sebagai daerah pertanian yang sangat sesuai untuk berkembangnya kegiatan usaha peternakan, terutama dipandang dari segi ketersediaan pakan, dimana kegiatan usaha tersebut 46 merupakan kegiatan yang saling bersinergi. Produksi peternakan berupa daging, telur, dan susu pada kurun waktu 5 tahun 2000 – 2005 rata-rata peningkatan per tahun untuk daging 9.25, telur 1.01 dan susu 5. 90.

d. Sektor Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Bogor mempunyai daerah kawasan hutan yang terdiri dari hutan lindung atau produksi. Daerah hutan lindung umumnya terdapat di daerah dataran tinggi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air, sedangkan hutan produksi relatif terbatas dan menyebar terutama di daerah Cigudeg dan Klapanunggal. Luas kawasan hutan di Kabupaten Bogor seluas 84 047.02 Ha atau sebesar 28.12 dari luas seluruh wilayah Kabupaten Bogor. Berdasarkan fungsinya sebesar 8.67 atau sebesar 25 912.29 Ha merupakan Hutan Produksi dan sisanya sebesar 19.45 atau sebesar 58 134.73 Ha merupakan Hutan Lindung. Daerah kawasan hutan tersebut saat ini cenderung berkurang tutupan hutannya. Dari data citra Landsat 1999, diketahui kawasan yang bervegetasi hutan adalah seluas 110 720.03 ha atau 37.05, sedangkan sisanya sebesar 62.95 atau 188 118.27 Ha merupakan kawasan hutan yang tidak berhutan non hutan yang merupakan sawah, pemukiman, tegalan, tanah terbuka, semak dan belukar. Jika dilihat kondisi citra landsat 2002 Marisan 2006, maka daerah kawasan lindung yang berhutan tinggal 60, sedangkan daerah berhutan di kawasan hutan produksi tinggal 20. Kontribusi sub sektor kehutanan tidak besar dibanding sub sektor lainnya terhadap total PDRB tahun 2007 hanya senilai 0.01.

e. Sektor Perikanan dan Kelautan