Pelaksanaan PTK yang akan dilakukan peneliti direncanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan. Setiap
siklus pembelajaran menerapkan model Numbered Head Together berbantuan Puzzle pada pembelajaran PKn KD 3.2 Jika ternyata tindakan
perbaikan pada siklus pertama belum berhasil menjawab masalah, maka dilaksanakan siklus berikutnya dengan langkah-langkah pembelajaran
yang sama namun indikator yang berbeda. Siklus I, siklus II, dan siklus III dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun.
3. Pengamatan Observing
Menurut Arikunto, dkk. 2010: 19 tahap ke-3, yaitu pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang
tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberi peluang kepada guru pelaksana yang
juga berstatus sebagai pengamat. Ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat
menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu, kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan
“pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit
demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
Kegiatan observasi pada penelitian ini, dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas IV B sebagai kolaborator. Observasi yang
dilaksanakan bertujuan untuk mengamati keterampilan guru, aktivitas siswa pada pembelajaran PKn KD 3.2 melalui model Numbered Head
Together berbantuan Puzzle pada kelas IV B SDN Sampangan 02 Semarang.
Peneliti menggunakan
lembar pengamatan,
lembar pengamatan, catatan lapangan, dan dokumentasi dalam pengambilan data-
data di lapangan.
4. Refleksi Reflecting
Menurut Arikunto, dkk. 2010: 19-20 tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi
dilakukan setelah mengkaji proses pembelajaran yang telah dilakukan khususnya dalam pembelajaran PKn KD 3.2 melalui model Numbered Head
Together berbantuan Puzzle pada kelas IV B SDN Sampangan 02 Semarang. Proses pembelajaran dievaluasi dengan melihat ketercapaian indikator pada
siklus pertama, kemudian mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang timbul, selanjutnya membuat perencanaan tindak lanjut
untuk siklus berikutnya. Prosedur pelaksanannya adalah sebagai berikut:
a. Mencatat hasil observasi, baik keaktivan siswa, kerjasama siswa dalam
kelompok, hasil post tes siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran.
b. Menganalisis hasil observasi untuk membuat simpulan sementara
terhadap pelaksanaan pada setiap siklus. c.
Mendiskusikan hasil analisis dengan tim kolaborasi untuk tindakan perbaikan.
d. Menyimpulkan hasil belajar siswa, apakah kualitas hasil belajar siswa
pada siklus I sudah maksimal atau belum, apabila belum maksimal dilanjutkan ke siklus II
C. Siklus Penelitian