belajar dalam pembelajaran PKn KD 3.2 melalui model Numbered Head Together berbantuan Puzzle pada siswa kelas IV B SDN Sampangan 02 Semarang dari
siklus I samapai siklus III. b.
Data Kualitatif Data berjenis kualitatif diwujudkan dengan kalimat penjelas yang
merupakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran PKn KD 3.2. Data kualitatif dalam penelitian ini yaitu 1 model pembelajaran Numbered Head
Together berbantuan Puzzle yang paling baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PKn KD 3.2 melalui model Numbered Head Together berbantuan
Puzzle pada siswa kelas IV B SDN Sampangan 02 Semarang; dan 2 kriteria variabel keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran
PKn KD 3.2 melalui model Numbered Head Together berbantuan Puzzle pada siswa kelas IV B SDN Sampangan 02 Semarang.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Tes
Poerwanti 2008, 1-5 mengemukakan bahwa tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dujawab oleh
peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaanya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu.
Tes umumnya bersifat mengukur, alaupun bebrapa bentuk tes psikologis terutama tes kepribadian banyak yang bersifat deskriptif, tetapi deskripsinya
mengarah kepada karakteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil pengukuran Sukmadinata, 2013: 223.
Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat yang diberikan kepada seseorang dan digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap suatu materi
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn KD 3.2 melalui model Numbered Head
Together berbantuan Puzzle pada siswa kelas IV B SDN Sampangan 02 Semarang. Tes tertulis dilaksanakan setiap akhir pertemuan.
b. Teknik Non Tes
Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi.
1 Observasi
Menurut Sugiyono, 2010: 203 mengemukakan bahwa observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Jika wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi
tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi adalah mengamati dengan suatu
tujuan, dengan menggunakan berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode pada apa yang diamati Poerwanti dkk, 2008: 3-22.
Lembar observasi di dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan guru, aktivitas dan keaktivan siswa
dalam pembelajaran PKn serta langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan menggunakan model Numbered Head Together
berbantuan Puzzle di kelas IV B SDN Sampanag 02 semarang. 2
Catatan Lapangan Catatan lapangan catatan harian merupakan instrumen untuk
mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru Sanjaya, 2013:98. Teknik ini sejenis dengan catatan anekdot
namun mencakup kesan dan penafsiran subjektif. Diskripsi boleh mencakup rujukan atau pendapat, misalnya materi pelajaran yang menarik siswa,
tindakan guru yang kurang terkontrol, kecerobohan guru, tindakan siswa yang kurang diperhatikan guru, perilaku siswa yang mengganggu situasi kelas
Muslich, 2009:60. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk memperkuat
data yang diperoleh dari observasi dan digunakan sebagai masukan untuk guru dalam melakukan observasi. Catatan lapangan dalam penelitian ini
berupa lembar catatan untuk mencatat hal-hal yang ditemukan peneliti selama proses pembelajaran.
3 Dokumentasi
Arikunto 2006: 158 menyatakan bahwa dokumen secara harfiah berarti dokumen, yaitu barang-barang tertulis. Namun dalam melaksanakan
metode dokumentasi peneliti tidak cukup hanya mengumpulkan barang- barang tertulis seperti buku-buku namun juga mengumpulkan bukti-bukti
yang menunjukkan keadaan dan situasi tempat penelitian ketika penelitian berlangsung. Penelitian ini menggunakan dafatar nama siswa, data nilai hasil
belajar siswa, dan didukung dengan dokumentasi kegiatan pembelajaran berupa foto maupun video yang berfungsi untuk mengetahui besarnya
peningkatan yang dialami siswa. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
menggambarkan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran pembelajaran PKn KD 3.2 melalui model Numbered Head Together
berbantuan Puzzle pada siswa kelas IV B SDN Sampangan 02 Semarang. Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari
observasi. Data dokumentasi tersebut di dapat dari catatan lapangan, foto, dan video selama penelitian dilaksanakan.
G. Validitas Alat Pengumpul Data