8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.
d. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan
Secara konseptual pendidikan kewarganegaraan menekankan pada pendidikan nilai yang merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan
secara keseluruhan, karena pada dasarnya tujuan akhir dari pendidikan sebagaimana tersurat dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdikans Pasal 3
adalah “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yan Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab Winataputra, 2012: 180.
Merujuk pendapat Winataputra 2012: 138 di Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengertian sebagai citizenship education, secara
substansif dan pedagogis didesain untuk mengembangkan warga negara yang cerdas dan baik untuk seluruh jalur dan jenjang pendidikan. PKn dibangun atas
dasar paradigma PKn secara kurikuler diranacang sebagai subjek pembelajran yang bertujuan untuk mengembankan potensi individu agar menjadi warga negara
indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab. Secara teoritik dirancang sebagai subjek kognitif, afekti, dan psikomotorik.
e. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdidri atas standar isi, standar proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi SI dan Standar Kompetensi
Lulusan SKL merupakan acauan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum Winataputra, 2012: 106.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional Pendidikan pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis Pendidikan
Umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1 kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2 kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3 kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4 kelompok mata pelajaran estetika;
5 kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
Kurikulum SDMI memuat delapan mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah. Substansi mata mata pelajaran IPA dan IPS SDMI merupakan IPA
terpadu dan IPS terpadu, pembelajaran pada kelas rendah dilaksanakan melalui
pendekatan tematik termasuk PKn, sedangkan kelas tinggi dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Alokasi waktu satu jam pembelajaran 35 menit.
Cakupan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian adalah: peningkatan kesadaran, dan wawasan peserta didik akan status hak dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebaai manusia. Kesadaran dan wawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme, bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
4. Hakikat Model Numbered Head Together