mengunakan model Numbered Head Together dibantu menggunakan media visual berupa gambar dan Puzzle untuk pemahaman materi terhadap siswa.
c. Penggunaan Media Puzzle dalam Pembelajaran
Puzzle adalah permainan yang terdiri atas potongan gambar-gambar, kotak- kotak, huruf-huruf atau angka-angka yang disusun seperti dalam sebuah
permainan yang akhirnya membentuk sebuah pola tertentu sehingga membuat siswa menjadi termotivasi untuk menyelesaikan Puzzle secara tepat dan cepat.
Nisak 2011:110, mengemukakan tujuan permainan Puzzle adalah untuk: 1
Menumbuhkan rasa solidaritas sesama siswa. 2
Menumbuhkan rasa kekeluargaan antarsiswa. 3
Melatih strategi dalam bekerja sama antarsiswa. 4
Menumbuhkan rasa kebersamaan antarsiswa. 5
Menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antarsiswa. 6
Menumbuhkan rasa saling memiliki antarsiswa. 7
Menghibur para siswa di dalam kelas. Anak usia sekolah dasar termasuk dalam tingkatan anak yang masih
bermain sambil belajar. Siswa lebih memahami dan tertarik kepada materi pembelajaran jika materi tersebut disampaikan dengan permainan. Permainan
yang digunakan harus disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Melalui permainan Puzzle siswa diminta untuk menyusun potongan-
potongan gambar sehingga membentuk gambar suatu peristiwa sesuai urutan waktunya. Siswa akan berlomba-lomba untuk menyusun Puzzle menjadi gambar
yang utuh. Permainan Puzzle tidak akan membuat siswa mudah bosan untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.
Puzzle mempunyai beberapa manfaat bagi siswa antara lain:
1 Meningkatkan Keterampilan Kognitif
Keterampilan kognitif
cognitive skill
berkaitan dengan
kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. Dengan bermain Puzzle anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar.
Pada tahap awal mengenal Puzzle, mereka mungkin mencoba untuk menyusun gambar Puzzle dengan cara mencoba memasang-masangkan
bagian-bagian Puzzle tanpa petunjuk. Dengan sedikit arahan dan contoh, maka anak sudah dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan
cara mencoba menyesuaikan bentuk, menyesuaikan warna, atau logika. 2
Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Keterampilan motorik halus fine motor skill berkaitan dengan
kemampuan anak menggunakan otot-otot kecilnya khususnya tangan dan jari-jari tangan.
3 Meningkatkan Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Puzzle dapat dimainkan secara perorangan maupun
kelompok. Permainan yang dilakukan oleh anak-anak secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial anak. Dalam kelompok anak akan
saling menghargai, saling membantu dan berdiskusi satu sama lain. 4
Melatih koordinasi mata dan tangan Anak
belajar mencocokkan
keping-keping Puzzle
dan menyusunnya menjadi satu gambar. Ini langkah penting menuju
pengembangan keterampilan membaca.
5 Melatih logika
Membantu melatih logika anak. Ketika anak melihat Puzzle bergambar maka anak akan menyimpulkan gambar tersebut sesuai dengan
logika. 6
Melatih kesabaran
Bermain Puzzle membutuhkan ketekunan, kesabaran dan memerlukan waktu untuk berfikir dalam menyelesaikan tantangan.
Memperluas pengetahuan Anak akan belajar banyak hal, warna, bentuk, angka, huruf.
Pengetahuan yang diperoleh dari cara ini biasanya mengesankan bagi anak dibandingkan yang dihafalkan Syukron: 2011.
Berdasarkan penjelasan di atas, media Puzzle mempunyai banyak manfat sehingga mdia Puzzle cocok untuk digunakan dalam pembelajaran
PKn. Pembelajaran PKn KD 3.2 menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri melalui
model Numbered Head Together berbantuan Puzzle pada kelas IV B SDN Sampangan 02 Semarang membutuhkan media pembelajaran, dalam
penelitian ini media yang digunakan adalah media Puzzle untuk memudahkan siswa memahami materi.
6. Teori Belajar yang Mendasari Model Numbered Head Together