42 Keuntungan adalah laju penembusan tinggi, lumpur ini juga baik untuk
completion pada zone-zone dengan tekanan rendah. Tetapi adanya formasi air dapat menyebabkan bit balling bit dilapisi
serbuk cutting atau padatan-padatan yang akan sangat merugikan karena menurunkan Rate of Penetration. Tekanan formasi yang besar
tidak mengijinkan penggunaan lumpur jenis ini, juga kemungkinan terjadi loss sirkulasi atau kerusakan formasi produktif .
Suatu cara pertengahan antara lumpur cair dengan gas adalah aerated mud drilling dimana sejumlah besar udara lebih dari 95 ditekan
pada sirkulasi lumpur untuk memperendah tekanan hidrostatik untuk loss circulation zone
3.2 Padatan Bahan Dasar Lumpur
Reactive Solids
Reactive solids yaitu : padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid clay. Padatan ini bereaksi dengan sekelilingnya untuk membentuk
koloidal. Dalam hal ini clay air tawar seperti bentonite mengabsorpsi air tawar dan membentuk lumpur. Istilah “yield” digunakan untuk menyatakan jumlah
barrel lumpur yang dapat dihasilkan dari satu ton clay agar viscositas lumpurnya 15 cp.
Untuk bentonite yieldnya kira-kira 100 bblton. Dalam hal ini bentonite mengabsorpsi air tawar pada permukaan partikel-partikelnya, hingga
kenaikan volumenya sampai 10 kali atau lebih, yang disebut “swelling” atau “hidrasi.
Untuk salt water clay attapulgite, swelling akan terjadi baik di air tawar atau di air asin dan karena dipakai untuk pengeboran dengan “salt
water muds”. Baik bentonite atau attapulgite akan memberikan kenaikkan viscositas pada lumpur. Untuk oil base mud, viscositas dinaikkan dengan
penaikkan kadar air dan penggunaan asphalt.
Inert solids
43
Inert solids atau padatan yang tidak bereaksi dengan lumpur dapat berupa barite BaSO
4
ataupun galena atau biji besi yang digunakan untuk menaikkan densitas. Inert solids ini dapat juga berasal dari formasiformasi
yang dibor dan terbawa lumpur seperti chert, sand atau clay-clay non swelling, dan padatan-padatan seperti bukan disengaja untuk menaikkan
densitas lumpur dan perlu dibuang secepat mungkin karena dapat menyebabkan abrasi dan kerusakan pada pompa, dll.
Bahan Kimia Lumpur Seperti kita ketahui, berbagai aditif berupa bahan kimia baik yang
diproduksi khusus untuk keperluan lumpur pemboran maupun bahan kimia umum dan mineral dibutuhkan untuk memberikan karakeristik pada
lumpur pemboran. Bahan-bahan tersebut dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1. Viscosifiers bahan pengental seperti Bentonite,
CMC Attapulgite dan
polymer
2. Weighting Materials Pemberat: Barite,
Calcium Carbonate, Garam2 terlarut.
3. Thinners Pengencer: Quobracho sebagai dispesan
Phosphates Lignosulfonate
Lignite Surfactant
Poly Acrylate