15 2.3.2. Meminimalkan Loss sirkulasi
Kehilangan lumpur melalui rekahan rekahan dapat menimbulkan biaya mahal dan adanya resiko terjadi blow out, stuck pipe dan kerusakan
formasi. Pemilihan lumpur dengan densitas yang rendah dapat mengurangi resiko ini
Tipe tipe zona loss sirkulasi dapat dilihat pada gambar gambar 2.2.
Gambar 2.2. Macam-macam Loss Sirkulasi
2.3.3. Menurunan kemungkinan stuck pipe
Pipe sticking dapat terjadi karena beberapa faktor : – Pembersihan dasar sumur yang buruk
– Hole sloughing – Loss sirkulasi
– Differential pressure sticking – Key seating
16 Differential Pipe sticking dapat dikenali ketika pipa bor tidak dapat diputar
atau dinaik-turunkan tetapi sirkulasi lumpur berlangsung nornal dengan tekanan yang juga normal.
Kondisi-kondisi yang menyumbang terjadinya differential pipe sticking adalah:
Permeabilitas formasi yang tinggi Sudut kemiringan lubang pemboran
Sifat filtration lumpur yang buruk Geometri pipa bor dan lubang sumur
Masawaktu drill string tidak bergerakpipe connection, bit trips,
running logging.
Gambar 2.3. Differential pressure sticking
17 Gambar 2.4 Differential Pressure Sticking
2.3.4. Meminimalkan kemungkinan pressure loss
Penggunaan peralatan permukaan dapat dikurangi dengan mendesain lumpur minim loss yang meningkatkan efisiensi dari tenaga
hidraulic
Gambar 2.4. Loss Circulation
18 Gambar 2.5. Kerusakan yang Terjadi pada Pori Batuan
2.3.5. Meningkatkan laju penembusan ROP
Penggunaan lumpur yang sesuai dapat meningkatkan laju penembusan dan mengurangi waktu pemboran serta mengurangi problem
selama operasi pemboran. Peningkatan laju pemboran juga dapat mengurangi biaya
2.3.6. Meminimalkan pengaruh pada lingkungan
Lumpur yang sesuai dapat mengurangi pengaruh buruk pada lingkungan sebagai akibat dari penggunaan lumpur bor.
Pencemaran pada kasus seperti tumpahan, reklamasi dan biaya pembuangan dapat ditekan dengan kontrol lumpur yang baik.
2.3.7. Meningkatkan keamanan dan keselamatan
Fluida pemboran perlu perancangan dalam hal keamanan akibat tekanan formasi dan akibat dari adanya H2S.