18 Gambar 2.5. Kerusakan yang Terjadi pada Pori Batuan
2.3.5. Meningkatkan laju penembusan ROP
Penggunaan lumpur yang sesuai dapat meningkatkan laju penembusan dan mengurangi waktu pemboran serta mengurangi problem
selama operasi pemboran. Peningkatan laju pemboran juga dapat mengurangi biaya
2.3.6. Meminimalkan pengaruh pada lingkungan
Lumpur yang sesuai dapat mengurangi pengaruh buruk pada lingkungan sebagai akibat dari penggunaan lumpur bor.
Pencemaran pada kasus seperti tumpahan, reklamasi dan biaya pembuangan dapat ditekan dengan kontrol lumpur yang baik.
2.3.7. Meningkatkan keamanan dan keselamatan
Fluida pemboran perlu perancangan dalam hal keamanan akibat tekanan formasi dan akibat dari adanya H2S.
19
2.4 KONTAMINAN FLUIDA PEMBORAN
Kontaminan adalah segala sesuatu ternasuk didalamnya, atom molekul compound senyawa partikel padatan yang mampu merubah sifat fisika
kimia pada fluida yang asli baik berasal dari formasi ataupun dari permukaan semaktu sirkulasi berlangsung.
PENGELOMPOKAN KONTAMINAN
1. KONTAMINAN PRIMER Kontaminan utama dalam pengeboran adalah dari serbuk bor cutting
saat drilling dari ukuran sebuk yang besar diatas 144 micron sampai 2 mikron dan semen
2. KONTAMINAN SEKUNDER Kontaminan tingkat sekunder adalah berupa serbuk bor yang lebih
halus ber ukuran koloid atau super mikro 2 micron
3. KONTAMINAN TERSIER Kontaminan tingkat tersier adalah kontaminasi yang berasal dari air
formasi, gas dan minyak yang mengalir bercampur lumpur. Selain dari pada itu dapat pula karena bakteri Organik dan Unorganik.
2.5 PENCEGAHAN DAN MENGATASI KONTAMINAN
PENCEGAHAN DAN MENGATASI DENGAN PERALATAN MEKANIS
Pencegahan dan mengatasi dengan sistem ini adalah dengan memisakan dan membuang drill solid. Pemisakan ini yang paling edial adalah
membuang seluruh drill solid demikian pertama kali akan masuk tangki lumpur yaitu di shale shaker. Tetapi bila drill solid lolos di shale shaker
maka tahap berikutnya diupayakan pemisahan lagi walau berakibat terjadi