Flakes Metrial bahan berbentuk Serpih

63 Material flake berupa cellophane atau polyethylene flake yang berukuran dari 18 sampai 1 inchi. Cellophane juga berfungsi untuk menyumbat zona-zona porous

3.3.6.4. Barite dan Bentonite

Barite dan bentonite juga sanngat efektif entuk menutupmenyumbat formasi-formasi yang porous.

3.3.6.5. Squeeze Techniques

Squeeze techniques adalah merupakan teknik penyumbatan yang cukup efektif untuk menyelesaikan problem-problem lost circulation ini. Squeeze adalah setiap material yang didesak masuk kedalam formasi sebagai usaha untuk menutup formasi dari dalam. Setiap bahan yang disebutkan diatas dapat digunakan dalam squeeze dan biasanya dalam jumlah yang cukup banyak perbarrel-nya. Squeeze khusus menggunakan diesel oil sebagai carrying agent yang dicampur dengan bentonite atau semen sangat efektif. Semen atau bentonite tidak bereaksi dengan minyak, tetapi akan bereaksi dengan lumpur atau air formasi.

3.3.7. ADITIF KHUSUS

Aditif khusus dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu : flocculant, corrosion control agent, defoamer, pH control, mud lubricant, dan anti differential sticking chemical.

3.3.7.1. Flocculant

Flocculant adalah merupakan polimer yang digunakan untuk mengikat padatan yang berasal dari serbuk bor agar menggumpal, sehingga mudah diambil dengan cara penyaringan atau pengendapan. 64 Flokulasi adalah hanya merupakan metoda untuk memisahkanmengambil padatan serbuk bor yang berukuran koloid.

3.3.7.2. Corrosion Control Agent

Corrosion control agent diklasifikasikan sebagai :  Inhibitor, misalnya ; amine yang membentuk lapisan film  Oxygen scavenger, misalnya ; sodium sulfide, dan  Hydrogen sulfide scavenger, misalnya ; copper carbonate, zinc compound, atau iron derivative.

3.3.7.3. Defoamer

Defoamer adalah merupakan surface active agent yang digunakan untuk memecah busa dalam lumpur pemboran. Bahan kimia ini berupa aluminium stearate, octyl alcohol, tributylophosphate, pine oil, dan organic silicon.

3.3.7.4. Pengatur pH pH Adjuster

Karena beberapa aditif lumpur pHnya rendah dan karena pengoperasian optimum range pH sistem lumpur, sehingga pada suatu saat perlu menambahkan bahan-bahan yang akan merubah pH sistem lumpur. Karena pada umumnhya aditif secara alamiah bersifat asam, maka jarang bahwa pHnya tinggi. Sebaliknya, biasanya pH yang terlalu rendah harus dinaikkan pH adjuster harus ditangani dengan hati-hati, dengan menggunakan suatu chemical barrel. Tidak menggunakan hopper atau dump secara langsung kedalam sistem. Secara umum, ada tiga macam pH adjuster, yaitu Sodium Hydroxide Caustic soda, Potassium Hydroxide, dan Calcium Hydroxide. Sodium hydroxide adalah merupakan pH adjuster yang umum digunakan, sedangkan lainya biasanya digunakan untuk tujuan khusus.