Mengangkut cutting ke permukaan

11 Meningkatkan kapasitas angkut melalui efek pengapungan bouyancy pada cutting  Viscosity Meningkatkan pembuangan cutting  Pipe rotation Rotasi akan melempar cutting ke area berkecepatan tinggi pada area dinding lubang bor dengan pipa bor  Hole angle Meningkatnya sudut lubang bor akan mempersulit cutting tranport Fluida pemboran juga harus memiliki kemampuan mengapungkan material cutttng selama proses pemboran berhenti karena pipe connection, bit trips, running logging.  Kegagalan dalam mengapungkan material akan menyebabkan pengendapan material ke bagian lebih rendah  Penurunan density lumpur 2.1.3. Mempertahankan stabilitas lubang bor Tekanan hidrostatik lumpur pemboran bertindak seperti mengurung lubang bor. Gaya mengurung diperoleh dari terbentuknya lapisan tipis mud cake Lumpur bor yang memproduksi cake berkualitas buruk atau tebal akan menyebabkan stuck pipe, kesulitan dalam running casing, dan menurunkan kualitas penyemenan

2.2 FUNGSI MINOR :

1. Menahan sebagian berat pipa 2. Mendinginkan dan melumasi bit dan drilling assembly 3. Menyalurkan tenaga hidrolik ke bit 4. Sebagai medium wireline logging 12 5. Memungkinkan dilakukan evaluasi formasi dan pengumpulan data geologi

2.2.1. Menahan sebagian berat pipa

Gaya apung fluida pemboran bouyancy akan menahan sebagian berat dari casing atau pipa bor, persamaan yang digunakan adalah : Mengalikan BF dengan berat pipa di udara akan mendapatkan berat pipa pada hook load. Contoh soal : 1. Casing dengan berat diudara : 250.000 lb Berat lumpur 8,33 PPG Berapakah beban pada hook load ? 2. Rangkaian pemboran terdiri dari Drill pipe G105 = 4” OD, 11.85 lbft, 4000 ft. Drill collar = 6” OD, 2,5” ID 79 lbft, 400 ft. Berat jenis lumpur = 9,2 ppg. Berapakah : a. Bouyancy factor ? b. Berat rangkaian dalam lumpur ?

2.2.2. Mendinginkan dan melumasi bit dan drilling assembly

Panas dan friksi dapat timbul pada bit dan area antara drillstring dan lubang bor ketika operasi pemboran berlangsung. Konduksi formasi