50 Keuntungan dari penggunaan barite adalah dapat menaikan
densitas lumpur sehingga cukup untuk mengontrol tekanan formasi, sedangkan kerugiannya adalah suspensi barite memerlukan viscositas
yang lebih tinggi, dan barite dalam packer fluid yang tinggi akan menyebabkan pengendapan, sehingga menyebabkan kesulitan dalam
pekerjaan workover.
3.3.2.2. Oksida Besi Fe
2
O
3
Oksida besi mempunyai spesific gravity bervariasi antara 4,9 sampai 5,3 dengan indeks kekerasan 7, berwarna coklat sampai hitam.
Pada awal sejarah lumpur pemboran, oksida besi banyak digunakan sebagai material pemberat lumpur. Pada perkembangan selanjutnya
diketahui bahwa ternyata bahan ini cenderung dapat menaikan filtration loss dan ketebalan mud cake. Selain itu oksida besi ini dapat merusak
kulit dan pakaian. Kondisi ini menyebabkan oksida besi sampai saat tidak banyak digunakan. Kerugian yang lain dari penggunaan oksida besi
adalah kemungkinan efek abrasi terhadap pahat, drillstring, dan liner pompa lumpur.
3.3.2.3. Galena
Galena atau lead sulfide PbS mempunyai spesific gravity yang bervariasi antara 6,8 sampai 6,9 dengan indeks kekerasan 2,5 berwarna
abu-abu sampai hitam. Bahan ini jarang digunakan, kecuali dalam kondisi darurat jika diperlukan densitas lumpur yang tinggi sampai 32 lbgal. Pada
umumnya galena tidak cocok dalam operasi pemboran karena adanya problem suspensi.
3.3.2.4. Calcium Carbonate
Calcium carbonat atau limestone CaCO
3
mempunyai spesific gravity 2,7 dengan indeks kekerasan 3. bahan ini digunakan terutama
untuk mendapatkan densitas lumpur sampai 10,8 lbgal pada oil-base mud dan fluida workover. Calcium carbonate dapat dijumpai dalam tiga grade,
51 yaitu : halus, sedang, dan kasar. Karena bahan ini larut dalam asam,
maka dapat digunakan sebagai lost circulation material, calcium carbonate lebih ekonomis daripada bahan-bahan lainya. Calcium carbonate lebih
mudah tersuspensi dari pada barite, dan lebih mudah diambil dari formasi untuk mengurangi kerusakan formasi.
3.3.2.5. Larutan Garam Brine Solution
Diperoleh dengan menggunakan berbagai macam garam. Tabel berikut menyajikan densitas maksimum yang dapat dicapai
dari setiap jenis garam.
GARAM DENSITAS
MAKSIMUM ppg
Sodium Chloride NaCI 10.8
Cacium Chloride NaCI
2
11.7 Zinc Chloride Calcium Chloride ZnCI
2
dan CaCI
2
14.0 Zinc Chloride ZnCI
2
17.0 Garam digunakan untuk menformulasikan solid free workover fluid.
Sodium Chloride dapat digunakan secara ekonomis karena densitas agent tanpa perlu penambahan bentonite untuk kemampuan suspensinya.
Lumpur ini efektif digunakan pada pemboran atau packer fluid.
Calcium Chloride CaCI
2
pada umumnya digunakan sebagai material pemberat untuk packer fluids.
Efek korosi dari penggunaan garam sebagai bahan additif harus dipertimbangkan, karena Calcium Chloride menimbulkan problem jika
digunakan sebagai lumpur pemboran karena laju korosinya cukup menyolok jika berhubungan dengan udara. Selain itu, zinc chloride juga
sangat korosif terhadap tubing dan casing.
3.3.3. VISCOSITY REDUCERTHINNER PENGENCER