Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya sebagian
aspek potensi kemanusiaan saja. Hasil pembelajaran tersebut tidak dilihat secara terpisah, melainkan secara keseluruhan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Hasil belajar kognitif akan diukur menggunakan soal evaluasi tertulis berbentuk uraian dan hasil pembelajaran ranah afektif serta psikomotor akan diamati melalui
lembar pengamatan aktivitas siswa oleh kolaborator selama tindakan penelitian.
2.1.3 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Pembahasan mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar SD membahas hakikat dan ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2.1.3.2 Hakikat Mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD
Mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; b.
Menghargai, bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara;
c. Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakan dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan; d.
Menggunakan Bahasa Indonesia untuk dapat meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional sosial;
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa;
f. Menghargai dan membanggakan karya sastra bangsa Indonesia
sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia Depdiknas 2006: 318.
Berdasarkan tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di atas, guru harus mampu mengarahkan siswa memiliki kemampuan berbahasa dan mengapresiasi
sastra. Pembelajaran keterampilan menulis sastra berupa pantun anak melalui
pendekatan kontekstual dengan media kartu warna akan membantu terwujudnya tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia tersebut, khususnya dalam keterampilan
menulis. Siswa akan lebih senang dan aktif dalam pembelajaran sehingga menunjang meningkatnya keterampilan menulis.
2.1.3.3 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD
Mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1 mendengarkan; 2 berbicara; 3 membaca; 4 menulis Depdiknas 2006: 25. Keempat aspek tersebut saling mempengaruhi dalam keterampilan berbahasa.
2.1.4 Hakikat Keterampilan Berbahasa
Doyin, dkk. 2002: 5-7 berpendapat bahwa bahasa dipandang sebagai suatu keterampilan. Macam-macam keterampilan berbahasa yaitu: keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara adalah keterampilan reseptif,
sedangkan keterampilan membaca dan menulis adalah keterampilan produktif. Hubungan pada empat keterampilan berbahasa dalam pembelajaran menurut
Tarigan 2008: 2 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Hubungan Empat Keterampilan Berbahasa MENYIMAK
Reseptif Komunikasi Tatap Muka
BERBICARA Reseptif
KETERAMPILAN BERBAHASA MENULIS
Produktif Komunikasi Tidak Tatap Muka
MEMBACA Produktif
2.1.5 Keterampilan Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa