Pengertian Merek Konsep Branding Merek

g Pemakai, yaitu merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Merek merupakan serangkaian asosiasi yang dihubungkan pada sebuah nama atau sebuah tanda yang berasosiasi dengan produk atau jasa tertentu. Asosiasi ini bisa positif maupun negatif, dan semua hal bisa diberi merek. Merek memiliki kemampuan untuk membentuk bagaimana konsumen melihat produk bahakan merek dapat menyukseskan atau justru menggagalkan sebuah produk didunia bisnis Tybout, 2005 :8. Merek bagi konsumen sekarang ini tidak lagi hanya dilihat dari kemampuan fungsional produknya saja tetapi bagaimana merek tersebut dapat menimbulkan emosi emosi tertentu pada pelanggannya, apakah merek tersebut dapat berperan sebagai trendsetter, apakah merek itu dapat memenuhi jani janji yang dipromosikannya, serta nilai apa saja yang dipegang oleh merek tersebut. Merek sering dideskripsikan dalam istilah istilah karakteristik manusia, hal ini terjadi karena konsumen sering melihat merek sebagai “manusia” atau memiliki karakter dan kepribadian sehingga dapat terjadi interaksi antara konsumen dan merek, dengan kata lain merek dapat dianalisis seperti makhluk hidup, merek memiliki nama, punya anak produk kerabat, berpenampilan tampilan produk, dapat berbicara dari label dan iklasnnya, yang dapat dilakukan performa fungsional produk dan mempunyai reputasi dari rekomendasi dan pengalaman orang lain atau media Priangle, 2001 : 49-59.

2.7.2. Unsur Unsur Merek

Merek mempunyai dua unsur, yaitu brand name yang terdiri dari huruf huruf atau kata kata yang dapat terbaca, serta brand mark yang berbentuk simbol, desain atau warna tertentu yang spesifik. Kedua unsur dari sebuah merek, selain berguna untuk membedakan satu produk dengan produk pesaingnya juga berguna untuk mempermudah konsumen untuk mengenali dan mengidentifikasi barang atau jasa yang hendak dibeli. Dengan demikian, merek tersebut meliputi Rangkuti, 2008 : 37 : a Nama merek harus menunjukkan manfaat dan mutu produk tersebut b Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat. Nama yang singkat sangat membentu c Nama merek harus mudah dibedakan, artinya harus spesifik dan khas. d Nama merek harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing e Nama merek harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat perlindungan hukum.

2.7.3. Faktor Penting Merek

Menurut Durianto, dkk 2001 : 2 merek sangat penting saat ini karena beberapa faktor seperti : 1 Emosi konsumen terkadang naik turun, merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil 2 Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar, beberapa merek yang kuat mampu diterima diseluruh dunia dan budaya 3 Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen, semakin kuat suatu merek semakin kuat pula interaksinya dengan konsumen, dan makin banyak brand association yang terbentuk dalam merek tersebut 4 Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen, merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen. 5 Merek memudahkan proses pengambilan keputusan oleh konsumen, karena dapat membedakan produk yang akan dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan atau atribut lain yang melekat didalamnya. 6 Merek dapat berkembang menjadi suatu aset terbesar bagi perusahaan.

2.8. Konsep Green branding Merek Hijau

2.8.1. Pengertian Green branding

Menurut Keller et al., dalam Mourad 2012 : 522 Green Brand merupakan citra merek hijau yang mendapat persepsi dan asosiasi di benak konsumen yang terkait dengan penawaran produk atau jasa. Menurut Cretu et al., dalam Mourad 2012 : 523 Green Brand tersebut adalah persepsi dan asosiasi dalam ingatan konsumen, bahwa merek tersebut komitmen dan berkepentingan untuk lingkungan. Berdasarkan definisi mengenai green brand dapat disimpulkan bahwa green branding merupakan merek hijau yang mendapat persepsi dari konsumen tentang