Indikator Green advertising Konsep Advertising Iklan 1. Pengertian Iklan

Berdasarkan pendapat mengenai indikator diatas, make peneliti memutuskan untuk menggunakan indikator green advertising antara lain Tujuan Iklan, Kerangka Pesan, Elemen Pesan, Manfaaat Konsumen, dan Faktor Pendukung.

2.7. Konsep Branding Merek

2.7.1. Pengertian Merek

Merek dapat didefinisikan sebagai kelengkapan suatu produk maupun jasa yang terdapat didalamnya, yaitu berupa nama, istilah, simbol, tanda atau logo, kemasan serta kombinasinya yang memiliki fungsi atau tujuan sebagai identitas dari suatu produk sehingga akan mudah membedakan dengan produk lainnya dari pesaing, serta memberikan jaminan dari pembuatannya akan produk yang dihasilkan Rangkuti, 2008 : 1. Jadi, merek merupakan sebuah janji penjual untuk secara konsisten memberikan manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Pemberian nama atau merek memiliki enam pengertian, yaitu Rangkuti, 2008 : 3 : a Atribut, yaitu merek mengingatkan pada atribut atribut tertentu. b Manfaat, yaitu suatu merek lebih dari serangkaian atribut. c Pelanggan tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Atribut diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional. d Nilai, yaitu merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai perusahaan. e Budaya, yaitu merek juga mewakili budaya tertentu. f Kepribadian, yaitu merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. g Pemakai, yaitu merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Merek merupakan serangkaian asosiasi yang dihubungkan pada sebuah nama atau sebuah tanda yang berasosiasi dengan produk atau jasa tertentu. Asosiasi ini bisa positif maupun negatif, dan semua hal bisa diberi merek. Merek memiliki kemampuan untuk membentuk bagaimana konsumen melihat produk bahakan merek dapat menyukseskan atau justru menggagalkan sebuah produk didunia bisnis Tybout, 2005 :8. Merek bagi konsumen sekarang ini tidak lagi hanya dilihat dari kemampuan fungsional produknya saja tetapi bagaimana merek tersebut dapat menimbulkan emosi emosi tertentu pada pelanggannya, apakah merek tersebut dapat berperan sebagai trendsetter, apakah merek itu dapat memenuhi jani janji yang dipromosikannya, serta nilai apa saja yang dipegang oleh merek tersebut. Merek sering dideskripsikan dalam istilah istilah karakteristik manusia, hal ini terjadi karena konsumen sering melihat merek sebagai “manusia” atau memiliki karakter dan kepribadian sehingga dapat terjadi interaksi antara konsumen dan merek, dengan kata lain merek dapat dianalisis seperti makhluk hidup, merek memiliki nama, punya anak produk kerabat, berpenampilan tampilan produk, dapat berbicara dari label dan iklasnnya, yang dapat dilakukan performa fungsional produk dan mempunyai reputasi dari rekomendasi dan pengalaman orang lain atau media Priangle, 2001 : 49-59.