adanya peran tersebut akan memotivasi siswa untuk memahami apa yang akan disampaikan pada saat diskusi antar kelompok berlangsung sehingga kemampuan
berkomunikasi siswa dapat dikembangkan. Cara kerja metode pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah sebagai berikut Lie, 2010:62. 1 Peserta didik
bekerjasama dalam kelompok berempat seperti biasa, 2 setelah pembahasan materi dalam kelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu pada kelompok lainnya. 3 kemudian dua orang yang tin ggal dalam kelompok ini masing-masing akan
bertugas untuk membagikan hasil kerja, mereka kepada 2 orang tamu yang datang pada kelompoknya, 4 setelah bertukar informasi dan pendapat dirasa telah cukup
maka tamu akan mohon diri dan kembali kepada kelompoknya untuk kemudian juga akan membagikan kembali hasil temuan mereka kepada kelompoknya
masing-masing, dan 5 selanjutnya kelompok akan mencocokan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti memilih judul “Penerapan Model Pembelajaran TSTS terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII di MTs.Negeri 02 Semarang ”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Adanya perasaan segan dan malu pada diri siswa untuk bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran di
kelas.
2. Rendahnya perhatian dan konsentrasi siswa selama dalam proses pembelajaran dan lebih suka mengobrol dan bergurau sendiri.
3. Kurang terbiasa siswa dalam belajar berkelompok, siswa cenderung belajar sendiri dan tidak bertanya atau berdiskusi dengan teman lainnya dalam
memecahkan suatu soal yang diberikan guru.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol menggunakan metode diskusi kelompok dan kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS ini hanya terbatas pada materi
Microsoft Excel 2007 di MTs N 02 Semarang.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Adakah perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan kelas yang menggunakan metode
diskusi kelompok ? 2. Apakah pembelajaran TIK dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TSTS dapat menumbuhkan minat siswa ?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar antara kelas yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan kelas yang menggunakan metode diskusi kelompok.
2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran TIK dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat menumbuhkan minat siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Guru
Dapat memberikan alternatif lain dalam kegiatan mengajar sehingga diharapkan pembelajaran lebih mencapai hasil yang lebih baik dan
menyenangkan dan memvariasikan model mengajar di kelas sehingga menjadi pertimbangan dalam memilih suatu model pembelajaran yang tepat
sehingga lebih efektif dan efisien. 2. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan kemampuan dan melatih siswa dalam mengemukakan pendapat saat berdiskusi dan bekerja sama dengan anggota lain sehingga
siswa lebih senang dalam pembelajaran dan meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran TIK.
3. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam hal model pembelajaran khususnya bagi tempat penelitian dan sekolah lainnya.
4. Bagi Peneliti Mendapat pengalaman dan bahan referensi dalam pembelajaran di sekolah
untuk mengembangkan penelitian selanjutnya demi tercapai tujuan pendidikan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA