Pada penelitian Iis Naini 2012 yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Siswa Kelas VIII di SMP 9 Padang “ terdapat pengaruh peningkatan hasil belajar biologi terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TSTS disertai LDS pada
kelas VIII SMPN 9 Padang. Yusuf 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “ Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Model TSTS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Kewirausahaan “ terjadi peningkatan hasil belajar setelah diterapkan
pembelajaran kooperatif model TSTS. Sehingga pembelajaran kooperatif TSTS sesuai untuk diterapkan. Penemuan ini mendukung penemuan pada penelitian
sebelumnya, antara lain penelitian Arif 2009 yang berjudul penerapan pembelajaran kooperatif tipe TSTS untuk meningkatkan aspek kognitif dan aspek
afektif siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Singosari.
2.3. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian pustaka yang telah disebutkan diatas, dapat dikemukakan kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Dalam penelitian ini digunakan 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik random sampling,
dengan demikian peneliti memberi hak kesetiap subjek untuk memperoleh kesempatan menjadi sampel. Berdasarkan teknik random sampling kemudian
diperoleh dua kelas sebagai kelas sampel yaitu kelas B sebagai kelas kontrol dan C sebagai kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS sehingga pembelajaran siswa lebih aktif dengan bertukar informasi dan anggota kelompok dengan kelompok lain dalam
memecahkan masalah sehingga dapat menumbukan minat belajar siswa, sedangkan kelas kontrol menggunakan model diskusi kelompok dengan tetap
dengan anggota kelompoknya sendiri. Pada akhir proses pembelajaran diharapkan pada kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran TSTS akan lebih baik
daripada kelas kontrol. Skema kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 2.8 berikut ini :
Gambar 2.8 Kerangka berpikir Fakta yang ditemui
Kurang adanya variasi model pembelajaran.
Siswa kurang memahami nama ikon pada microsoft excel
Nilai siswa belum memenuhi KKM Kurangnya konsentrasi siswa dalam
Pemecahan Perbaikan sistem pembelajaran
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TSTS.
Evaluasi
Eksperimen en
Kontrol
Pretest angket minat
Pretest angket minat
Pembelajaran dengan TSTS
Diskusi kelompok
Postest angket minat
Postest angket minat
Hasil belajar atau nilai postest kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai postest kelas kontrol
Pebelajaran dengan model TSTS dapat menumbuhkan minat siswa
Pengambilan sampel dgn
menggunkan random sampling
2.4. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang tersebut di atas maka hipotesis yang di gunakan adalah :
2.4.1. Ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran tipe TSTS dan kelas yang menggunkan metode diskusi
kelompok. 2.4.2. Ada perbedaan minat belajar siswa antara kelas yang model pembelajaran
tipe TSTS dan kelas yang menggunkan metode diskusi kelompok.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah True Experimental Design. Dalam design ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil belajar siswa pada mata pealajaran TIK di kelompok eksprimen yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan kelompok kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional.
Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen model pembelajaran yang
digunakan adalah model pembelajaran koopertif tipe TSTS, sedangkan di kelompok kontrol menggunkan model pembelajaran konvensional. Pada
penelitian ini, untuk melihat kemampuan hasil belajar dilakukan pretest dan postest pada siswa yang menjdi sampel. Pretest dan postest yang diberikan pada
kelompok eksperimen dan kontrol adalah sama. Tetapi perlakuan yang dilakukan pada setiap kelompok setelah diadakannya pretest adalah berbeda dan postest
merupakan hasil dari masing-masing kelompok setelah diberi perlakuan. Menurut Sugiyono 2013 : 112, desain penelitiannya adalah Pretest
– Posttest
Control Group
Design yaitu
sebagai berikut
:
37