55 Angket minat bertujuan untuk mengetahui minat siswa setelah perlakuan
pada kelas yang menggunakan diskusi kelompok dan kelas yang menggunakan
metode TSTS.
Rata-rata minat siswa pada kelompok yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS lebih tinggi daripada kelompok dengan
menggunakan motode diskusi kelompok yaitu 70,55 68,92 .
1.1.2. Perbedaan Nilai Pretest dan Postest antara kelas yang menggunakan
metode diskusi kelompok dan kelas yang menggunakan metode TSTS
Perbedaan nilai pretest dan postest pada kelas yang menggunakan metode diskusi kelompok dan kelas yang menggunakan metode TSTS digunakan untuk
mengetahui peningkatan nilai postest setelah perlakuan. Nilai prestest pada kelas yang diajar menggunakan diskusi kelompok adalah 67,79 sedangkan pada kelas
yang diajar menggunakan mtode TSTS adalah 70,18. Setelah kedua kelas tersebut diberikan perlakuantretment, nilai postest pada kelas yang menggunakan metode
diskusi kelompok yaitu 77,74 sedangkan nilai postest pada kelas diajar menggunakan motode TSTS yaitu 84,53. Nilai postest kelas yang menggunakan
metode TSTS lebih tinggi dari nilai postest kelas menggunakan metode diskusi kelompok yaitu 84,53 77,74.
Berdasarkan penjelasan tersebut perbedaan hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang diajar
menggunakan model pembelajaran TSTS lebih tinggi dari hasil belajar kelas
56 kontrol yang diajar dengan model diskusi kelompok. hasil kelas kontrol dan kelas
eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.1. Berikut grafik hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen :
Gambar 4.1. Grafik Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
1.1.3. Perbedaan rata-rata minat siswa antara kelas yang menggunakan
metode diskusi kelompok dan kelas yang menggunakan metode TSTS
Konsentrasi siswa kelas VIII di MTs N 02 Semarang pada saat mata pelajaran TIK rendah, sehingga minat siswa terhadap mata pelajaran TIK juga
kecil. Hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang kurang bervariasi, oleh sebab itu peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan
diharapkan siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga minat siswa juga meningkat. Setelah dilakukukan perlakuan pada kelas kontrol yang diajar dengan
model diskusi kelompok dan kelas eksperimen yang diajar dengan model TSTS, rata
– rata minat siswa pada kelas yang menggunakan metode diskusi kelompok
10 20
30 40
50 60
70 80
90
eksperimen kontrol
pretest postest
70,18 84,53
67,79 77,74
57 yaitu 68,92 dan rata-rata minat siswa pada kelas yang menggunakan metode TSTS
yaitu 70,55. Minat siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 68,92 70,55.
Setelah dilakukan analisis data, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :
1. Pada hasil belajar mata pelajaran TIK kelas VIII di MTs N 02 Semarang
antara kelas yang diajar menggunakan model diskusi kelompok dan yang diajar menggunakan model TSTS , setelah dilakukan pretest pada kedua
kelas tersebut tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini ditunjukan dengan hasil analisis uji t adalah nilai
= 1,119 dan = 1,999
jadi karena
berada pada daerah penerimaan maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kedua kelompok. Rata – rata nilai pretest pada kelas kontrol yaitu 88
sedangkan rata-rata nilai pretest pada kelas eksperimen 70,18. Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen yang diajar dengan model TSTS
dan kelas kontrol dengan model diskusi kelompok ada perbedaan yang signifikan. Hal ini ditunjukan dengan hasil analisis uji t adalah nilai
= 3,318 dan = 1,999 dengan kriteria pengujian adalah Ho ditolak jika
, dimana diperoleh dari daftar distribusi t dengan
dk = +
– 2. Karena berada pada daerah penolakan Ho, maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok sampel.
58 2.
Minat siswa pada mata pelajaran TIK kelas VIII di MTs N 02 Semarang antara kelas kontrol yang diajar model diskusi kelompok dan kelas
eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran TSTS. Setelah dilakukan perlakuan rata-rata minat siswa terhadap mata pelajaran TIK pada
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 68,92 70,55.
1.2. Pembahasan