V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian mengenai “Analisis Kebijakan Moneter dalam Menstabilkan Inflasi dan Pengangguran di Indonesia” menggunakan metode analisis Structural
Vector Autoregression SVAR yang dikombinasikan dengan metode koreksi
kesalahan Vector Error Correction Model VECM dan software yang digunakan untuk menganalisis data Eviews 4.1.
5.1. Kestasioneran Data
Untuk melihat kestasioneran data yang akan dianalisis dilakukan uji akar unit unit root test. Data yang tidak stasioner akan menghasilkan spurious
regression regresi palsu, yaitu regresi yang menggambarkan hubungan dua
variabel atau lebih yang nampaknya signifikan secara statistik padahal kenyataanya tidak demikian.
Kestasioneran data pada setiap variabel dapat dilihat dengan uji Augmented Dickey Fuller
ADF. Pengujian ADF didasarkan pada nilai Akaike Information Criteria
AIC. Bila nilai statistik ADF-nya lebih besar dari nilai
kritis Mc Kinnon maka data tersebut tidak stasioner, tetapi bila nilai statistik ADFnya lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tersebut stasioner atau
terintegrasi pada ordo nol I0.
Tabel 5.1. Hasil Pengujian Akar Unit pada Level
Variabel Nilai ADF
Nilai Kritis MacKinnon 5 Keterangan
SBI -2,847964 -2,911730 tidak stasioner
LOG_M -0,427825 -2,910860 tidak
stasioner LOG_CPI 0,116255
-2,910860 tidak
stasioner LOG_KURS -1,158646
-2,909206 tidak
stasioner LOG_U -0,692761
-2,910860 tidak
stasioner
Sumber : Lampiran 1.
54
Dari Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa variabel SBI, LOG_M, LOG_CPI, LOG_KURS, dan LOG_U tidak stasioner pada level. Karena semua variabel tidak
stasioner pada level maka perlu dilanjutkan dengan melakukan uji akar unit pada tingkat first difference.
Tabel 5.2. Hasil Pengujian Akar Unit pada First Difference
Variabel Nilai ADF
Nilai Kritis Mc Kinnon 5 Keterangan
SBI -5,280405 -2,912631 stasioner
LOG_M -6,454295 -2,910860 stasioner
LOG_CPI -3,544063 -2,910860 stasioner
LOG_KURS -5,844543 -2,909206 stasioner
LOG_U -3,978405 -2,910860 stasioner
Sumber : Lampiran 2.
Uji akar unit pada tingkat first difference derajat 1 dilakukan karena tidak terpenuhinya asumsi stasioneritas pada tingkat level derajat nol. Tabel 5.2
memperlihatkan bahwa semua variabel dari hasil uji akar unit pada tingkat first difference
telah stasioner.
5.2. Uji Lag Optimal
Untuk menetapkan lag optimal dapat menggunakan kriteria nilai Akaike Information Criteria
AIC, Schwarz information Criterion SC maupun Hannan- Quinn Information Criterion
HQ
.
Penelitian ini menggunakan nilai AIC, perhitungan nilai AIC untuk setiap lag dapat dilihat di Tabel 5.3. Dari perhitungan
nilai AIC tersebut diketahui bahwa nilai minimum terdapat pada lag 4, sehingga dapat ditetapkan bahwa lag optimal adalah 4.
55
Tabel 5.3. Nilai Lag Optimal
Lag AIC SC HQ
1 -8,301398 -7,068961 -7,820304
2 -9,428629 -7,315879 -8,603897
3 -10,37921 -7,386145 -9,210837
4 -11,52964
-7,656263 -10,01763
Sumber : Lampiran 3.
5.3. Uji Stabilitas VAR